Harga TBS Sawit Awal Tahun 2025 Naik
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M. Rizon--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menyebut Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di tingkat pabrik di wilayah Bengkulu pada periode Januari 2025 mengalami kenaikan dibandingkan bulan Desember 2024.
Berdasarkan hasil kesepakatan para Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Asosiasi Pengusaha Sawit, dan pihak terkait lainnya, harga TBS kelapa sawit periode Januari 2025 berada pada angka Rp3.769,68 per kilogram untuk umur tanaman 10-20 tahun.
Sedangkan untuk tanaman sawit berumur 3-9 tahun berada pada angka Rp 3.184,02 sampai Rp3.716,47 per kilogram, usia tanam sawit 11 - 25 tahun berada pada harga Rp 3.391,37 sampai Rp 3.767,92 per kilogram.
"Harga ini mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan Desember 2024 yang berada di angka Rp3.116 per kilogram," kata Kepala Dinas TPHP, M. Rizon melalui keterangan tertulisnya.
Harga TBS ini mengacu pada penetapan harga berdasarkan hasil rapat yang dilaksanakan pada 31 Desember 2024 di kantor Dinas TPHP Bengkulu yang dihadiri oleh perwakilan perusahaan, asosiasi petani, dan pihak terkait lainnya.
Keputusan penetapan harga ini diambil berdasarkan data indeks K, harga CPO, harga kernel, dan faktor lainnya yang ditetapkan secara transparan. Adapun rincian perhitungan harga TBS didasarkan pada Harga CPO sebesar Rp17,829,88 per kilogram, harga Kernel sebesar Rp10,103,15 per kilogram, dan Indeks K mencapai 87,44 persen.
BACA JUGA:Pengangagran Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Masih Belum Tuntas
"Salah satu faktor yang mendukung kenaikan ini adalah adanya perusahaan yang mulai menjual cangkang sawit dan kualitas sawit petani kita di Bengkulu juga terus membaik," sampai Rizon.
Lebih jauh, dengan adanya peningkatan harga TBS sawit tersebut, tentunya akan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani sawit di bengkulu. Serta diharapkan mampu mendukung produktivitas petani dan mendorong pertumbuhan sektor industri kelapa sawit di Bengkulu.
"Kami juga mengimbau kepada para petani untuk terus menjaga kualitas produksi sawitnya agar nilai jual tetap kompetitif," ujar M. Rizon.