Bangun IKN Habiskan APBN Rp 43,4 Triliun, Menkeu Paparkan Manfaatnya!
IKN : Pembangunan IKN habiskan anggaran cukup besar.--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) ternyata habiskan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 43,4 triliun Tahun 2024 lalu.
Angka yang cukup fantastis sebesar Rp 43,4 triliun, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan proyek ambisius ini.
Diketahui pula, angka Rp 43,4 triliun merupakan 97,3 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan dari APBN Tahun 2024 sebesar Rp 44,5 triliun.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, alokasi anggaran itu terbilang cukup besar untuk belanja daerah. Namun, dia melihat ada dampak positif yang dirasakan di wilayah Kalimantan Timur, seperti pertumbuhan ekonomi yang meningkat hingga pengangguran yang berkurang.
"Rp 43,4 triliun telah dibelanjakan untuk IKN. Ini adalah 97,3 persen dari total pagu anggaran Rp 44,5 triliun," ungkapnya.
Ia menjelaskan, anggaran Rp 43,4 triliun dialokasikan untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara, Kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko), dan Kementerian lain serta Gedung Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
BACA JUGA: Ingin Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!
Selain itu, pembangunan tower rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Hankam, Rumah Tapak Menteri, dan rumah sakit IKN.
Selanjutnya, untuk pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN dan Bandara IKN, penataan dan Penyempurnaan Kawasan Bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP, hingga pengendalian banjir IKN.
Jika sejak tahun 2022 lalu, lanjutnya alokasi anggaran yang telah digunakan untuk pembangunan IKN mencapai Rp 75,8 triliun hingga Tahun 2024.
Rinciannya, sebesar Rp 5,5 triliun anggaran pembangunan IKN pada tahun 2022, sebesar Rp 27 triliun untuk realisasi anggaran IKN pada tahun 2023 dan Rp 43,3 triliun untuk tahun 2024.
Perlu diingat, angka realisasi pembangunan IKN ini bersifat sementara lantaran Kemenkeu masih harus menunggu audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Pertumbuhan ekonomi 2023 di wilayah Kalimantan Timur ini menjadi yang tertinggi, di mana 2022 pertumbuhan ekonomi itu 4,5 persen, 2023 naik 6,2 persen, 2024 sebesar 6,2 persen, walaupun harga komoditas batubara, CPO, dan juga harga lain yang menjadi hasil dari Kalimantan banyak yang mengalami tekanan harga. Namun ekonomi Kalimantan bisa terjaga," jelasnya.
Pembangunan IKN juga memiliki potensi tantangan, yaitu beban fiskal, pembangunan IKN membutuhkan anggaran yang sangat besar, sehingga dapat menjadi beban fiskal bagi negara.