RSMY dan RSKJ Bengkulu Butuh Dukungan Kemenkes

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdiansyah Putra Sembiring--Gatot/RK
Radarkoran.com - Keberadaan fasilitas kesehatan khusus milik pemerintah di wilayah Bengkulu yakni Rumas Sakit M. Yunus (RSMY) Bengkulu masih membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Dukungan tersebut, utamanya pemenuhan fasilitas pendukung dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Kondisi keterbatasan tersebut telah disampaikan secara langsung Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu saat melakukan kunjungan ke Dirjen Pelayanan Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan RI di Jakarta pada 24 Januari 2025 lalu.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdiansyah Putra Sembiring mengatakan, dalam kunjungan tersebut, pihaknya diterima langsung oleh Sekretaris Dirjen, dr. Andi Saguni, MA, di ruang kerjanya. Pada kesempatan tersebut, pihaknya menyampaikan kondisi terkini RSMY yang merupakan rumah sakit rujukan utama di Provinsi Bengkulu, serta Rumah Sakit Kesehatan Jiwa (RSKJ) Suprapto yang membutuhkan perhatian lebih dari Kemenkes.
"Salah satu keluhan yang kami sampaikan itu tidak adanya mobil ambulance medis yang dapat melakukan tindakan medis di lokasi atau di jalan saat adanya hal yang membutuhkan pertolongan medis secepatnya," kata Usin.
BACA JUGA:Dinas PMD Kabupaten Diminta Optimalkan Pengawasan Penyaluran Dana Desa
Selain menyampaikan kondisi fasilitas kesehatan yang ada, Komisi IV dalam kunjungan tersebut turut menyerahkan tiga proposal bantuan alat kesehatan, termasuk untuk RS M Yunus, RSKJ Suprapto, dan pembangunan gedung farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
Dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Dirjen Pelayanan Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan RI, Dr. Andi Saguni merespon positif kunjungan Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu. Serta berjanji akan mengalokasikan beberapa alat kesehatan untuk RSMY Bengkulu pada tahun 2025 dan mengalokasikan satu unit mobil ambulance medis dalam APBN Perubahan 2025.
"Kami harapkan apa yang kami sampaikan dapat diterima dan didukung dari Kemenkes," ujar Usin.