Bengkulu Terima Alokasi DAK Akuatik Rp 49,6 Miliar
![](https://radarkepahiang.bacakoran.co/upload/e959db7d5b5aa35f4f62346cd3ba1a5c.jpg)
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu pada Tahun Anggaran (TA) 2025 ini mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) Akuatik sekitar Rp 49,6 miliar.
Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi, ST, M.Si mengatakan, DAK akuatik fokus kegiatannya pada pengembangan pangan sektor perikanan. Terutama dalam mendukung Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia (RI) dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
"DAK ini, selain untuk pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) serta kolam air deras, target utamanya mewujudkan ketahanan pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo dan Wapres Gibran," sampai Syafriandi.
Ia menuturkan, dalam implementasinya, untuk PPN sudah dibangun satu titik di Kabupaten Seluma, dan titik kedua akan dibangun di Kabupaten Kaur serta Mukomuko.
"Ketika ketiga titik PPN ini sudah dibanguan secera keseluruhan, kita menargetkan hasil perikanannya dapat disatukan. Sehingga daerah kita bisa mengekspor sendiri hasil perikanan ke tempat tujuan tanpa melalui daerah lainnya," tutur Syafriandi.
BACA JUGA: Launching MBG di Bengkulu Dipastikan Digelar 17 Februari, 3 Daerah Jadi Sasaran
Sementara itu, untuk pembangunan kolam air deras, Syafriandi menyebut untuk tahap awal ditahun ini akan difokuskan di daerah kabupaten Bengkulu Utara. Pada tahap awal akan divanguan dengan luasan sekitar 10 hektar dan terdapat 53 kolam air deras.
"Dari produksi kolam air deras ini nanti, kita targetkan dapat mensupport kebutuhan ikan khususnya ikan air tawar bagi Provinsi Bengkulu. Jadi, seminimal mungkin kita tidak lagi harus mendatangkan ikan dari luar provinsi," tambah Syafriandi.
Lebih jauh dikatakan Syafriandi, melalui realisasi DAK akuatik ini nanti, pihaknya optimis ketahanan pangan sektor perikanan dapat terwujud. Serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berprofesi di sektor perikanan dan kelautan.
"Kita pastikan dua kegiatan itu tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan sektor perikanan saja. Tapi juga berdampak terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat, serta Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata Syafriandi.
Untuk diketahui, DAK pangan akuatik ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan produksi pangan nasional. Dengan demikian, Bengkulu semakin mantap dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya di sektor perikanan. Dukungan pemerintah pusat melalui DAK ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.