Senjata Andalan Perang, Ini Sederet Harga Tank Tempur Terbaik di Dunia

Radarkoran.com - Sejak perang dunia 1915, tank tempur menjadi salah satu senjata perang mematikan yang paling banyak diminati. 

Bukan cuma menjadi momok pertahanan, namun tank tempur juga menjadi salah satu armada serang paling mematikan sepanjang sejarah perperangan.

Sejauh ini negara-negara besar seperti Jerman, Inggris dan Rusia sudah memiliki beberapa jenis tank tempur yang paling laris di pasaran. Belakangan Korea Selatan, juga ikut meramaikan kasanah produksi tank tempur dengan tipe K2 Black Panther yang bisa dikendalikan baik dari jarak jauh maupun dekat.

Untuk diketahui, bahwa harga tank tempur ini tergolong sangat fantastis. Harga 1 unit tank tempur ini sendiri, sebanding dengan puluhan unit mobil Lambhorgini. 

Kali ini Radarkoran.com telah menghimpun beberapa informasi terkait harga tank tempur terbaik di dunia, bahkan ada yang mencapai ratusan miliar untuk 1 unitnya. Penasaran? berikut ulasan selengkapnya.

 

1. Tank K2 Black Panther (Korea Selatan)

Tank K2 ini merupakan tank keluaran baru yang diproduksi oleh negara ginseng tersebut. Bukan cuma mampu melakukan serangan dan pertahanan di darat saja, namun tank ini juga mampu melakukan pergerakan di bawah air. Untuk 1 unit nya, tank tempur K2 Black Panther ini dibanderol dengan harga Rp122,77 miliar.

 

2. Tank Leopard (Jerman)

Selanjutnya ada Leopard yang merupakan produksi negara Jerman. Leopard sendiri dipersenjatai dengan soothbo Rheinmetal 120 mm dengan mekanisme dan daya tembak super kencang. Senjata ini memiliki daya jangkau efektif sekitar 3 mill. Untuk satu unitnya, Leopard dijual dengan harga Rp 88,35 miliar.

BACA JUGA:Diprediksi Laris di Pasaran, Hyundai Ciptakan Tank Tempur Paling Canggih di Dunia

3. AMX-56 Leclerc (Perancis)

Leclerc adalah tank tempur utama generasi ketiga asal Prancis yang dikembangkan dan diproduksi oleh Nexter Systems. Tank ini dinamai dari Marsekal Philippe Leclerc de Hauteclocque, komandan Pasukan Kemerdekaan Prancis yang memimpin Divisi Lapis Baja ke-2 dalam Perang Dunia II.