Harga Karet di Bengkulu Naik

Kepala Seksi Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menyebut jika harga komoditas karet di wilayah Bengkulu mengalami kenaikan harga mulai Rp 2.000 - 5.000 per Kilogram (Kg).
Kepala Seksi Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri mengatakan, saat ini harga karet telah mencapai harga Rp 15.000 per Kg atau mengalami kenaikan dari harga sebelumnya Rp 10.000 per Kg.
"Harga Rp 15.000 per kg untuk getah kering dari petani. Sementara itu, karet yang masih basah dibanderol dengan harga berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per kilogram," kata Yuhan.
Ia menambahkan, adanya kenaikan harga karet ini menunjukkan jika adanya peningkatan permintaan akan komoditas karet yang dihasilkan oleh petani karet di wilayah Bengkulu.
"Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh faktor permintaan serta kualitas karet yang dihasilkan oleh petani," imbuhnya.
BACA JUGA:Soal Program MBG, Kabupaten/kota Diminta Perkuat Koordinasi
Lebih jauh, Yuhan menyebut jika produktivitas karet di Bengkulu masih dalam kondisi yang baik, sehingga memberikan keuntungan bagi petani. Walaupun demikian, dirinya mengimbau kepada petani karet di Bengkulu agar tetap menjaga kualitas panennya dengan tidak mencampurkan bongkahan karet dengan plastik atau air.
Hasil produksi getah karet yang berkualitas akan turut serta dalam menentukan peningkatan harganya. Untuk itu para petani diingatkan agar betul-betul menjaga kualitas panen getah karetnya.
"Langkah ini penting dilakukan oleh para petani kita agar kualitas karet tetap tinggi dan dapat bersaing di pasaran," singkatnya.
Dengan adanya kenaikan harga karet ini, tentunya membawa kebahagiaan tersendiri bagi petani karet di daerah. Selain dapat meningkatkan kesejahteraan petani, adanya kenaikan harga karet ini juga akan mempertahankan perkebunan karet agar tidak alih fungsi.