Program MBG di Bengkulu Tengah Mengalami Beberapa Kendala

KENDALA : Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Bengkulu Tengah, Hertoni Agus Satria mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami kendala dalam menjalankan program makan bergizi gratis. --FOTO/DOK
Radarkoran.com - Seperti yang diketahui, saat ini program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah dilaksanakan di beberapa sekolah di Indonesia, tapi sampai dengan sekarang belum dapat dijalankan di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Belum dapat dijalankannya program MBG di Bengkulu Tengah, terjadi
karena beberapa kendala. Seperti diungkapkan oleh Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Bengkulu Tengah, Hertoni Agus Satria, SE, ME.
Dia menarangkan, hingga saat ini program MBG masih dalam tahap persiapan serta verifikasi yayasan. Dia mengungkapkan bahwa, minimnya yayasan yang mendaftarkan menjadi salah satu penyebab mengapa program MBG di Bengkulu Tengah belum dapat dilaksanakan.
"Itu tadi, masalah utama yang kami hadapi, karena minimnya yayasan yang mendaftar untuk menjalankan program MBG. Jadi, kami masih menunggu hasil verifikasi Yayasan Sungai Lemau di Pondok Kelapa, termasuk pengecekan kondisi dapur umum mereka," sampainya.
Lebih lanjut Kaban yang akrab disapa Toni ini memaparkan, ditargetkan satu dapur umum bisa melayani 3.000 hingga 3.500 siswa. Program ini diharapkan bisa selesa pada Juni 2025 nanti. Dan apabila program MBG sudah berjalan, seluruh pelajar yang tersebar di 11 kecamatan yang ada di Bengkulu Tengah, baik itu yang bersekolah di sekolah negeri maupun swasta, dapat menikmati makan bergizi gratis sebagaimana seharusnya.
BACA JUGA:Penerima PKH Tahun 2025 di Bengkulu Bertambah jadi 7.500 KK
"Jika dapur umumnya sudah selesai dibangun, harapan kami semua pelajar di Bengkulu Tengah, baik itu yang sekolah negeri maupun swasta, mendapatkan manfaat dari program ini," ujar Toni.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Pemkab Bengkulu Tengah merencanakan uji coba MBG di 3 kecamatan. Yakni di Kecamatan Talang Empat, Karang Tinggi, dan di Kecamatan Pondok Kelapa. "Iya saran dalam rapat yang kami ikuti sebelumnya, ada beberapa titik yang menjadi pilihan (Uji coba, red). Jadi, ada uji cobanya. Untuk sementara ada 3 kecamatan terlebih dahulu," sampainya.
Toni menambahkan, selain mempersiapkan lokasi, dalam keberlangsungan program MBG nantinya, Pemkab Bengkulu Tengah diminta menyediakan minimal 1 dapur umum per kecamatan. Dapur umum tersebut akan menampung kebutuhan makanan untuk 3.000 orang.
"Setiap 3.000 sampai 3.500 pelajar harus memiliki 1 dapur umum. Artinya, kita telah merekayasa 1 kecamatan mempunyai satu dapur umum. Jadi, total 11 dapur umum yang harus kita siapkan. Kita juga sudah menghubungi pihak yayasan yang ingin bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional," paparnya.
"Nah, untuk sasaran untuk program makan gizi gratis bukan hanya untuk para pelajar tingkat SD, SMP serta SMA. Akan tetapi program ini juga untuk ibu hamil dan menyusui," demikian Toni.