Jelang Pelantikan, Helmi Hasan Tekankan Fokus Kerja

Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu terpilih, Helmi Hasan dan Mian mengikuti gladi kotor pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa 18 Februari 2025--IST/RK
Radarkoran.com - Gubernur Bengkulu Terpilih, Helmi Hasan memberikan imbauan agar tidak ada perayaan berlebihan usai pelantikan, tapi lebih ditekankan agar fokus kerja membantu rakyat.
Ia juga berharap masyarakat dan jajaran pemerintah tidak memasang billboard, karangan bunga, atau bentuk selebrasi lainnya.
"Yang kita butuhkan hari ini bukan pesta, tapi doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Bengkulu, terutama dari jajaran ASN dan non-ASN. Mari kita bersama-sama bantu rakyat" tegas Helmi Hasan pada Selasa, 18 Februari 2025.
Lebih jauh, Helmi Hasan juga menekankan kepada seluruh pejabat di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk tetap berada di Bengkulu atau tidak perlu menghadiri prosesi pelantikan. Serta segera bekerja setelah pelantikan dan setiap instansi harus fokus menjalankan tugasnya demi kesejahteraan rakyat.
"Dinas Pendidikan harus memastikan proses belajar-mengajar berjalan efektif. Dinas Kesehatan harus menjamin seluruh warga Bengkulu mendapatkan layanan kesehatan gratis yang sudah dicover pemda. Begitu juga dengan Dinas PU dan instansi lainnya, semua harus fokus Bantu Rakyat," sampainya.
Untuk diketahui, Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu terpilih, Helmi Hasan dan Mian pada Selasa, 18 Februari 2025 telah mengikuti rangkaian kegiatan gladi kotor pelantikan kepala daerah di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
BACA JUGA:Puluhan ASN Usulkan Pindah ke Pemprov Bengkulu
Kegiatan gladi bersama kepala daerah terpilih lainnya dengan menerima pelatihan baris-berbaris, merupakan bagian dari persiapan sebelum pelantikan resmi yang dijadwalkan pada 20 Februari 2025.
Kegiatan latihan baris-berbaris ini dinilai Helmi Hasan bukan sekadar seremonial saja, tetapi memiliki makna yang lebih dalam. Ia mengibaratkan barisan yang rapi sebagai simbol penyelarasan visi dan program pembangunan di setiap daerah maupun dari pemerintah pusat hingga ke daerah.
"Ke depan, seluruh program yang dijalankan harus seirama, berada dalam satu barisan untuk memajukan NKRI," ujarnya.