Guru SD 11 Kota Agung Kepahiang Nyaris jadi Korban Begal

KEPSEK : Kepala SDN 11 Kota Agung Kecamatan Bermani Ilir, KMS Muharram Saribi, S.Pd mengungkapkan seorang guru di sekolahnya nyaris jadi korban begal. --EPRAN/RK

KEPAHIANG RK - Sutarsih yang berprofesi sebagai guru di SDN 11 Kota Agung Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, nyaris saja jadi korban begal, Rabu 10 Januari 2024. Beruntung, Sutarsih bisa melarikan diri dengan mengendarai sepeda motornya dan masuk ke dalam salah satu rumah warga untuk berlindung.   

Kejadian yang dialami oleh Sutarsih terjadi di jalan lintas Kecamatan Seberang Musi-Kecamatan Bermani Ilir, tepatnya di perbatasan Desa Tertik-Desa Temdak. Kejadian yang menimpa salah seorang gurunya ini dibenarkan Kepala SDN 11 Kota Agung Kecamatan Bermani Ilir, KMS. Muharram Saribi, S.Pd saat dikonfirmasi wartawan Radar Kepahiang. 

"Kejadiannya pagi tadi (Rabu pagi, red), saat korban berangkat ke sekolah untuk menjalankan aktivitasnya. Tapi beruntung, guru kami berhasil kabur. Dia masuk ke rumah warga minta perlindungan. Alhamdulillah tidak ada yang berhasil diambil oleh pelaku, tidak ada kerugian materil. Hanya saja guru kami ini trauma," kata Kepsek.  

Lanjut dikatakannya, Sutarsih sudah lama mengajar di SDN 11 Kota Agung, sejak tahun 2019 lalu. Selama ini Sutarsih belum pernah mengalami kajadian pembegalan. "Selama ini aman-aman saja, belum pernah ada kejadian seperti ini (Pembegalan). Kami pun kaget saat mendapatkan kabar tersebut," sampai Kepsek.  

Masih diterangkan oleh Kepsek, informasi yang diterimanya, Sutarsih seperti biasa berangkat ke sekolah untuk mengajar. Untuk mengurangi jarak tempuh menuju SDN 11 Kota Agung Kecamatan Bermani Ilir, Sutarsih berangkat kerja melalui jalan Kecamatan Seberang Musi. Di dalam perjalanan, tepatnya di Desa Tertik-Desa Temdak sesudah jembatan, pelat Nopol sepeda motor yang dikendarai Sutarsih seperti mau lepas. 

"Di dalam perjalanan, pelat motornya seperti akan jatuh, dia pun berhenti untuk memperbaikinya. Para terduga pelaku, kemungkinan sudah mengikuti dia. Bahkan para terduga pelaku ini seperti ingin membantu," terang Kepsek.

Tapi, sambung Kepsek, berdasarkan keterangan Sutarsih, pelat motor yang mau jatuh tersebut langsung dia copot dan disimpan di bawah jok. Pada saat ingin melanjutkan perjalanan itulah, para terduga pelaku memegang stang motor Sutrasih dan berusaha merebutnya.  

"Guru kami ini, setelah dia menyimpan pelat motor di bawah jok, dia mau melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Nah saat itulah para terduga pelaku ini memegang stang dan menekan rem motor guru kami. Karena kaget dan takut, guru kami pun langsung tancap gas, pegangan terduga pelaku terlepas dari stang motor," ungkapnya.  

Tidak sampai di situ, tambah Kepsek, para terduga pelaku mengejar dan berhasil menarik bagian belakang sepeda motor korban. Semakin ketakutan, korban pun kembali menambah tarikan gas sepeda motornya. "Bagian belakang sepeda motor guru kami sempat ditarik, tapi akhinya terlepas juga, karena guru kami menambah kecepatan sepeda motornya," papar Kepsek.

BACA JUGA:Pelaku Penikaman Tetangga Sebut Keluarganya Disantet sejak 2019

Setibanya di Desa Temdak, korban langsung memasukkan sepeda motornya ke pekarangan rumah warga, dan dia nekat langsung masuk ke dalam rumah tersebut.

"Alhamdulillah guru kami bisa selamat, dia nekat masuk ke dalam rumah warga. Sambil menangis, dia menelpon suaminya dan menelpon kami pihak sekolah untuk mendapatkan bantuan," ucap Kepsek. 

Mengantisipasi hal yang serupa terjadi kedepannya, Kepsek berharap pihak kepolisian bisa melakukan patroli rutin di wilayah Kecamatan Seberang Musi. Selain itu berharap ke Pemkab Kepahiang, agar rumput liar yang ada di sisi kiri dan sisi kanan jalan ditebas bayang. Karena kondisi jalan telah menyempit dan jarak pandang pengendara pun menjadi terbatas. 

"Saya belum mendapatkan kabar terbaru, apakah guru kami ini melapor kejadian yang dialaminya ke pihak kepolisian atau tidak. Ke depan kami berharap ada patroli dan Pemkab melalui dinas terkait membersihkan rumput liar di pinggir jalan. Mengingat akses jalan ini setiap harinya dilewati oleh masyarakat, termasuk guru kami," demikian Kepsek.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan