Ramadan Menghitung Hari, Pastikan Harga Stabil, Kepahiang Sidak Bapokting

SIDAK: Sidak pasar guna memantau harga dan kebutuhan Bapokting--JIMMY/RK

Radarkoran.com - Bulan suci Ramadan hanya tinggal menghitung hari saja, biasanya menjelang hari besar keagamaan ini, sejumlah kebutuhan Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) mendadak hilang di pasaran atau bahkan mengalami kenaikan harga. Guna mengantisipasi hal tersebut, Dinas Perdagangan Koperasi UKM (Disperkop UKM) Kabupaten Kepahiang memastikan bahwa dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera melakukan Sidak di Pasar Tradisional Kabupaten Kepahiang.

Plt Kepala Disperkop UKM Kepahiang, Herman Zamzari, S. PKP, MP membenarkan adanya wacana Sidak Pasar ini. Disebutkan Herman, Sidak akan dilaksakan bersama dengan sejumlah stakeholder sebelum bulan suci ramadhan tiba.

"Sidak pasti akan kita lakukan, nanti kemungkinan sebelum bulan puasa. Tujuan sendiri adalah, untuk mengantisipasi stok Bapokting yang mendadak hilang dari peredaran (kelangkaan) dan mengantisipasi adanya lonjakan harga," ujar Herman.

Salah satu kebutuhan yang paling sering mengalami kelangkaan dan kenaikan harga ini lanjut Herman, adalah gas elpiji 3 kilogram alias gas melon. Dirinya berharap seluruh pangkalan ataupun pengecer, tidak serta merta menerapkan kenaikan harga yang jauh di atas HET sebab hal ini, bakal memicu panic buying di tengah masyarakat. Disisi lainnya, masayarakat selaku konsumen, juga tidak perlu membeli stok dengan kadar yang berlebihan. Sebab selain itu merupakan tindakan pemborosan, juga berpengaruh pada kurangnya persediaan di pasar.

BACA JUGA:Kepergok Berduaan Dalam Kamar, Tersangka Persetubuhan Sempat Kabur

"Jadi baik pedangan ataupun konsumen, kami sama-sama ingatkan agar menyesuaikan porsi dan kebutuhannya saja. Jangan jual terlalu mahal dan jangan pula beli berlebihan," sampainya.

Sebelumnya diberitakan bahwa, menjelang bulan suci ramadhan ini, masyarakat Kabupaten Kepahiang acap kali mengalami fenomena kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang mendadak hilang dari peredaran. Bahkan pada tahun lalu, teriakan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram ini, menggema keras hampir diseluruh penjuru Kabupaten Kepahiang. Untuk tahun ini sendiri, Herman mengatakan, bahwa pihaknya belum membutuhkan adanya stok darurat dari pemerintah pusat atau provinsi. Mengingat sejauh ini, berdasarkan hasil pantauan mereka di lapangan, distribusi gas elpiji 3 kilogram ini masih tergolong stabil.

Menurut Herman, pada masa mendekati bulan suci ramadhan nanti, Pemkab Kepahiang juga akan turun langsung ke lapangan untuk memantau langsung peredaran gas elpiji tersebut. Tentunya pantauan ini, dilakukan secara bersamaan dengan pemantauan stok Bapokting di Kabupaten Kepahiang. Selain melakukan pantauan terhadap jumlah atau stok, pihaknya juga akan melakukan monitoring terkait harga jual. Pasalnya pedagang tidak diperkenankan untuk menjual kebutuhan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan