Sempat Tren Pada Masanya, Begini Nasib HP Blackberry Sekarang

Perusahaan Blackberry --FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com - Blackberry mulai melakukan perubahan besar pada perusahaan. Dari sebelumnya pernah menjadi raja HP, sekarang banting setir di bidang software. 

Blackberry Limited diketahui membeli Cylance pada 2019 lalu senilai US$1,4 miliar (Rp 21,7 triliun). Perusahaan yang berbasis di Irvine, California telah berdiri sejak 2012.

Cylance mengerjakan pengembangan program antivirus dan jenis software lain untuk mencegah virus dan malware. Cylance menggunakan pembelajaran mesin untuk mencegah adanya pelanggaran pada keamanan.

Dalam presentasi kepada investor, Blackberry memastikan akan lebih fokus pada Cylance. Pengeluaran akan dialihkan untuk pertumbuhan lebih tinggi pada perusahaan yang berbasis di Irvine,California, Amerika Serikat (AS).

Blackberry melaporkan Cylance akan membukukan kerugian inti yang disesuaikan sebesar US$51 juta (Rp 790 miliar) untuk tahun fiskal ini, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Blackberry juga berencana meningkatkan alokasi modal ke bisnis komunikasi aman dan Internet of Things (IoT). Keduanya dirasa menguntungkan dan pendorong pertumbuhan utama.

BACA JUGA:Sejumlah Tipe Nokia Jadul Paling Eksis, Kamu Pernah Pakai yang Mana?

Saat ini, perusahaan asal Kanada tengah dalam proses memisahkan bisnis IoT dan keamanan siber untuk menjadi independen.

Blackberry juga telah mengeluarkan perkiraan EBITDA pada 2026 mencapai US$50 juta hingga US$60 juta (Rp 775-940 miliar) Jumlah tersebut di atas perkiraan analis senilai US$47,8 juta (Rp 741 miliar).

Untuk pendapatan dari IoT diperkirakan mencapai US$225 juta-US$235 juta (Rp 3,4-3,6 triliun) pada tahun depan. Ekspektasi itu naik dari penghasilan tahun lalu sebesar US$215 juta.

BlackBerry kini berfokus pada layanan keamanan siber dan enkripsi, setelah menghentikan layanan ponselnya pada 2022. 

Penjelasannya: Pada Januari 2022, CEO BlackBerry Limited John Chen mengumumkan bahwa infrastruktur BlackBerry telah dinonaktifkan. 

BlackBerry menghentikan layanannya karena bisnisnya beralih menjadi perusahaan yang berfokus pada layanan keamanan cerdas. 

BlackBerry membeli Cylance pada 2019 senilai US$1,4 miliar (Rp 21,7 triliun). Cylance mengembangkan program antivirus dan jenis software lain untuk mencegah virus dan malware. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan