Setir Mobil Terasa Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Cara mengatasi setir mobil berat --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Setir mobil atau kemudi mobil sangat mempengaruhi keselamatan maupun kenyamanan berkendara. Salah satu permasalahan yang kerap terjadi pada sistem kemudi mobil adalah, setir mobil yang terasa berat. Apalagi jika mobil tersebut sudah cukup tua.
Jika masalah ini tidak segera diatasi, tentunya akan mengganggu performa berkendara Anda. Berikut ini adalah cara mengatasi setir mobil terasa berat, :
Periksa Tekanan Ban
Kemudi mobil yang terasa berat bisa jadi disebabkan tekanan ban yang terlalu kempis. Hal ini menyebabkan kemudi jadi sulit untuk dibelokkan. Ban mobil yang kurang angin selain bisa membuat kemudi jadi berat, juga memicu mobil bergetar ketika direm. Hal ini sangat berbahaya ketika digunakan untuk berkendara dalam kecepatan tinggi.
Untuk memeriksa apakah tekanan angin ban sudah cukup atau kurang tentunya sangat mudah. Anda cukup bisa melihat secara fisik ban mobil Anda terlihat kempis atau tidak. Atau jika Anda ingin lebih yakin, Anda bisa memeriksa tekanan angin di gerai pengisian nitrogen di SPBU.
Melakukan FWA atau Spooring
Perlu Anda ketahui jika roda mobil sebenarnya memiliki sedikit kemiringan dan tidak berada pada posisi vertikal 0 derajat. Ini yang biasanya menyebabkan bagian bawah roda jadi lebih keluar daripada bagian atas. Sudut ini dikenal juga sebagai sudut chamber.
Fungsi dari FWA (front wheel alignment) atau spooring adalah untuk mengatur mengatur posisi pada roda depan tersebut. Dengan pengaturan yang tepat, bisa membantu kemudi yang berat jadi lebih ringan kembali. Kunjungi bengkel resmi Suzuki untuk melakukan perawatan ini, supaya sudut roda depan jadi seimbang.
BACA JUGA:Tips Aman Berkendara Saat Puasa, Cek Disini!
Periksa Cairan Power Steering
Sistem kemudi mobil Anda bekerja dengan menggunakan prinsip hidrolik sebagai pemindahan tenaga. Untuk melakukan proses ini, sistem kemudi membutuhkan cairan khusus untuk melumasi komponen sistem kemudi yang saat bekerja di suhu dan tekanan tinggi.
Cairan ini dikenal juga dengan ATF atau automatic transmission fluid. Seiring dengan intensitas pemakaian, cairan ini tentu mengalami degradasi tiap kali digunakan dan tentunya kinerjanya juga semakin berkurang.