Bentuk Jati Diri Anak Lewat Permainan Tradisional

Permainan tradisional bisa membantu membentuk jati diri anak--Freepik

2. Engklek

Sama seperti lompat tali, engkel juga tergolong masih populer. Banyak anak yang masih kecil maupun yang sudah beranjak remaja, masih memainkannya hingga kini.

Engklek adalah permainan yang tersebar hingga ke berbagai daerah. Sebutannya berbeda-beda di setiap daerah, namun aturan dan cara memainkannya masih tetap sama.

Permainan ini cocok untuk perempuan maupun laki-laki. Bahkan dua orang saja sudah cukup untuk memainkannya. Sedangkan jumlah maksimal pemain yaitu hanya  5 orang saja.

Pertama-tama kamu gambar kotak-kotak di lantai menggunakan kapur. Kemudian setiap pemain akan melompatinya dengan hanya menggunakan satu kaki.

Pemain yang jatuh atau menyentuh garis kotak harus keluar dari permainan atau kalah. Kemudian tim atau pemain lain melanjutkan bagiannya.

 

3. Petak Umpet

Peraturan permainan berikut ini tergolong mudah. Bahkan hingga saat ini masih banyak sekali anak-anak yang memainkannya.

Petak umpet juga menjadi salah satu permainan yang tidak pernah lekang oleh waktu. Di luar negeri, seperti Amerika Serikat, permainan ini bernama hide and seek.

Minimum pemain pada petak umpet yaitu 2 orang. Maksimum bisa belasan orang sekaligus. Aturannya pun sangat mudah sekali.

Orang yang berjaga harus menutup mata. Setelah itu, dia harus menghitung dari 1 hingga 10. Kemudian di rentang waktu penghitungan, pemain lain harus bersembunyi.

Setelah selesai menghitung, penjaga harus mencari setiap orang yang bersembunyi satu per satu.

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan