Dimulai 2021, Kemenag Salurkan Rp 306 Miliar untuk 12.741 Pokja Madrasah
Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani--
BACAKORAN RK - Kementerian Agama (Kemenag) berupaya meningkatkan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan madrasah melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform/MEQR).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat peran Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK), Kelompok Kerja Madrasah (KKM), dan Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS).
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, dimulai tahun 2021 hingga 2023, total ada 12.741 kelompok kerja yang menerima bantuan PPKB MEQR. Mereka tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Bantuan itu diberikan dalam bentuk dana/bloct grant dengan total yang telah disalurkan sebesar Rp 306.645.000.000.
"Bantuan ini diberikan kepada pokja untuk merealisasikan program-program yang telah dirancang, yaitu penguatan dan perluasan akses kelompok kerja guru dan tenaga kependidikan madrasah," kata Muhammad Ali Ramdhani.
Dirincikannya total penerima manfaat MEQR pada 2021 berjumlah 4.800 kelompok kerja dengan anggaran mencapai Rp 113.280.000.000. Program ini menyasar 71.379 guru/tenaga pendidik madrasah.
BACA JUGA:Perkuat Bahasa Inggris Madrasah, Kemenag Gandeng Peace Corp
Tahun 2022, ada 4.373 kelompok kerja yang menerima bantuan dengan anggaran mencapai Rp104.865.000.000. Program ini menjangkau 80.286 guru/tenaga pendidik madrasah.
"Selanjutnya 2023, total penerima manfaat berjumlah 3.568 kelompok kerja dengan anggaran mencapai Rp 88.500.000.000 dan menyasar 64.751 guru/tenaga pendidik madrasah," lanjutnya.
Sementara itu Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf menambahkan, pemberian bantuan kepada kelompok kerja digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.Hal terpenting adalah membangun komunitas belajar guru yang paling dekat dengan tempat kerja mereka.
"Bantuan 2021 hanya diberikan kepada 21 provinsi, 13 provinsi lainnya baru mendapatkan akses bantuan pada 2022. Pada 2021, paket bantuan menargetkan 4.800 pokja, namun berhasil mencapai 4828 pokja," tukasnya. (**)