Diterjang Banjir, 2 Sekolah dan 1 Faskes di Kepahiang Rusak Parah

RUSAK: Sejumlah fakses dan sekolah rusak diterjang banjir--JIMMY/RK
Radarkoran.com - Hujan lebat yang disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu 12 Maret 2025 malam, ternyata juga membuat sejumlah aset milik negara ikut terdampak. Berdasarkan informasi dihimpun Radarkoran.com, sedikitnya ada 2 sekolah di Kabupaten Kepahiang yang ikut tersapu banjir.
Kepala Dikbud Kabupaten Kepahiang, Dr. Nining Fawelly Pasju, S.Pt, MM mengatakan bahwa, berdasarkan laporan yang diterima oleh pihaknya, sejauh ini sudah ada 2 sekolah yang dilaporkan mengalami kerusakan akibat bencana banjir tersebut. Kedua sekolah yang dimaksud ini adalah SDN 17 Kepahiang dan SDN 8 Bermani Ilir. Bahkan disebutkan Nining, pagar kedua sekolah ini, sampai roboh lantaran tidak mampu menahan derasnya terjangan air.
"Sejauh ini sudah ada 2 sekolah yang melaporkan kerusakan akibat banjir tadi malam. Kedua sekolah ini yakni, SDN 17 Kepahiang dan SDN 8 Bermani Ilir. Informasi yang kami terima dari pihak sekolah, pagar sekolah mereka roboh, akibat diterjang banjir," ujar Nining, Kamis 13 Maret 2025.
Selain sekolah, kerusakan juga terjadi pada Fasilitas Kesehatan (Faskes). Berdasarkan informasi yang diterima Radarkoran.com, Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di Desa Tebat Monok, Kecamatan Kepahiang juga ikut terendam banjir.
Kepala Dinkes Kabupaten Kepahiang, Dr. H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si, sejumlah perabotan yang ada di dalam Pustu Tebat Monok, sudah luluh lantak disapu banjir. Saat ini, jajarannya juga tengah berjibaku untuk menggerus air yang sudah masuk ke dalam ruangan.
BACA JUGA:Cerita Dibalik 2 Pria di Kepahiang Saling Bacok, Cekcok Berawal Dari Facebook hingga Saling Tantang
"Sejauh ini sudah ada 1 Faskes yang ikut terdampak, yaitu Pustu di Tebat Monok. Beberapa perabotan ikut terseret, kita belum tahu apakah masih bisa berfungsi atau tidak," sampainya.
Disisi lainnya, BPBD Kabupaten Kepahiang masih belum mencatat ada berapa banyak Fasilitas Kesehatan (Faskes) atau Fasilitas Umum (Fasum) yang ikut terdampak dalam peristiwa alam tersebut. Sebab sampai dengan siang ini, pihaknya juga masih berada di lapangan untuk melakukan evakuasi terhadap pohon tumbang dan juga tanah longsor yang terjadi di berbagai belahan di Kabupaten Kepahiang.
"Untuk data keseluruhan kami belum bisa rekap sekarang, karena sampai dengan siang ini kami pun masih berada di lapangan. Ada banyak titik pohon tumbang dan tanah longsor, kami harus evakuasi terlebih dahulu," demikian Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kepahiang, Hendra, ST.