Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya

Menangis saat puasa--ILUSTRASI
Radarkoran.com - Puasa adalah ajang dimana kita sebagai manusia diuji untuk hal-hal yang menyangkut menahan diri, karena puasa menurut bahasa berarti menahan. Sedangkan menurut istilah, puasa adalah meninggalkan makan, minum, hubungan seksual dan segala yang membatalkannya, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.
Konteks menahan diri di sini adalah kita diuji untuk bisa lebih mengelola emosi. Tapi apakah menahan diri dari menangis juga termasuk? jika iya, apakah menangis membatalkan puasa Ramadan? Simak penjelasan berikut ini!
Menangis bukanlah hal yang termasuk di dalamnya. Hal ini juga didukung oleh penjelasan Syekh Abu Bakar Zakaria bin An-Nawawi dalam Kitab Rawdah At-Thalibin, yang artinya: "Cabang permasalahan. Tidak dipermasalahkan bagi orang yang berpuasa untuk bercelak, baik ditemukan dalam tenggorokannya dari celak tersebut suatu rasa atau tidak. Sebab mata tidak termasuk jauf (bagian dalam) dan tidak ada jalan dari mata menuju tenggorokan." (Syekh Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Kitab Rawdah at-Thalibin).
BACA JUGA:Bekam Saat Puasa Ramadan, Batal atau Tidak?
Meskipun penjelasan tersebut tidak spesifik mengenai hukum menangis, namun kita bisa menarik kesimpulan bahwa melakukan aktivitas fisik yang berhubungan dengan mata bukanlah sesuatu yang membatalkan puasa. Karena tidak ada jalan dari mata menuju tenggorokan.
Menangis akan membatalkan puasa jika air mata yang keluar tersebut masuk ke dalam mulut dan bercampur air liur lalu ditelan.
Dalam buku yang berjudul '1001 Soal Keislaman' yang ditulis oleh salah satu ulama besar Indonesia, Quraish Shihab, dia berpendapat bahwa menangis bukan lah hal yang membatalkan puasa.
Bahkan dalam bukunya, Quraish Shihab menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang membuat menangis justru menambah pahala. Misalnya menangis karena menyesali akan dosa-dosanya dan menangis karena kagum atas kebesaran Allah SWT.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menangis bukanlah hal yang membatalkan puasa. Emosi atas rasa senang dan sedih memang hal yang manusiawi, maka dari itu jika Anda merasa sedih ataupun emosi, perbanyaklah mengingat Allah dengan berdzikir dan mengikhlaskan hal-hal yang bersifat qadarullah atau takdir Allah SWT.