Soal Kepala Daerah yang Diusung Pindah ke PAN, Ini Tanggapan Golkar Bengkulu

Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Samsu Amanah--GATOT/RK
Radarkoran.com - Sejumlah kepala daerah (kada) dan wakil kada di wilayah Bengkulu yang sebelumnya diusung Partai Golongan Karya (Golkar) pada Pilkada 2024 lalu, saat ini banyak memilih bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Perubahan peta politik setelah Pilkada Serentak 2024 ini tentu mengundang berbagai spekulasi.
Menyikapi hal ini, Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Samsu Amanah mengatakan jika keputusan yang diambil para kada yang berpindah haluan ke PAN tersebut adalah hak politik masing-masing. Ia menyebut, hal tersebut bagian dari dinamika politik yang wajar terjadi.
"Kami tidak mempermasalahkan pilihan mereka. Yang penting, mereka masih berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), di mana Golkar dan PAN sama-sama menjadi bagian dari koalisi ini," ungkap Samsu.
Samsu menekankan bahwa Golkar dan PAN selama ini memiliki hubungan baik dan berstatus mitra strategis. Selama kedua partai tetap berada dalam koalisi yang sama, perbedaan afiliasi politik kepala daerah tidak menjadi persoalan besar.
"Dalam politik, pilihan itu hal yang biasa. Jadi kami menghormati keputusan mereka dan yang terpenting bagaimana mereka tetap menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah dengan baik dan membawa manfaat bagi masyarakat," sampai Samsu.
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Lebaran, TPID Bengkulu Gelar Pasar Murah
Ia menambahkan, perpindahan kepala daerah ini lebih mencerminkan fleksibilitas politik di tingkat daerah. Para kada dan wakil kada cenderung memilih partai yang dianggap dapat mendukung kepemimpinan mereka dengan lebih optimal.
"Meski beberapa kader kepala daerah berpindah ke PAN, Golkar tidak kehilangan fokus. Kami tetap solid dan akan terus memperkuat posisi Golkar di tingkat daerah. Yang terpenting bagi kami adalah menjaga stabilitas partai dan terus berkontribusi dalam pembangunan," tegas Samsu.
Lebih jauh dikatakan Samsu, perubahan politik yang terjadi justru dijadikan momentum untuk introspeksi dan meningkatkan daya tarik partai di tengah masyarakat.
"Perubahan adalah hal yang biasa dalam politik. Golkar tetap pada komitmennya untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah dan menjaga kepercayaan publik," singkatnya.