Berpotensi Longsor Susulan, 5 Rumah Warga Kute Rejo dalam Kondisi Terancam Ambruk
TERANCAM : Masih terdapat 5 rumah di Desa Kute Rejo yang terancam ambruk apabila terjadi longsor susulan. --EPRAN/RK
KEPAHIANG RK - Longsor yang terjadi di wilayah Desa Kute Rejo Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Sabtu 13 Januari 2024 sekira pukul 20.00 WIB malam, menghantam Perumnas Barokah Perdana. Akibatnya jalan di sekitaran perumahan nasional tersebut putus, serta sejumlah rumah nyaris ambruk.
Berlanjut pada Minggu 14 Januari 2024 malam, longsor susulan pun terjadi, yang mengakibatkan 1 unit rumah milik Sofyan (57) ambruk ke dasar jurang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pascakejadian, Sofyan bersama keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah tetangga.
Pantauan wartawan Radar Kepahiang di lapangan pada Senin 15 Januari 2024, selain rumah milik Sofyan yang sudah ambruk ikut tanah longsor, diketahui masih terdapat 5 rumah lagi di kawasan tersebut yang terancam ambruk jika terjadi longsor susulan. Yakni 4 rumah di sisi kiri rumah Sofyan yang saat ini tanahnya sudah terkikis longsor pada bagian depannya.
Sementara di sisi kanan lokasi rumah Sofyan, juga terdapat 1 rumah warga yang terancam ambruk apabila longsor susulan benar-benar terjadi. Sekarang kesemua pemilik rumah tersebut sudah mengungsi. Hingga Senin sore, terkait bencana longsor ini, belum tanpak ada penanganan serius dari pemerintah. Di lokasi longsor, hanya diberi tanda garis polisi.
Selanjutnya, belum diketahui secara pasti pula, apakah longsor yang sudah meratakan 1 rumah dengan tanah dan ada 5 unit rumah lainnya yang terancam, masih me njadi tanggung jawab Developer (Pengembang Perumnas) atau tidak. Namun dari pengakuan Sofyan, rumahnya tersebut belum lunas dan dirinya baru 2 tahun tinggal di rumah Perumnas tersebut.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Salurkan Bantuan kepada Korban Rumah Longsor
Sementara diyakini jika hujan terus-terusan masih mengguyur Kabupaten Kepahiang, tidak menutup kemungkinan ke 5 unit rumah yang masih berdiri tegak tersebut akan ikut ambruk seperti rumah Sofyan. Sebab itu diperlukan penanganan cepat, baik dari Pemkab Kepahiang atapun dari pihak developer sendiri (Jika masih tanggung jawab developer).
Kepada wartawan Radar Kepahiang, Senin 15 Januari 2024, Sofyan menerangkan, ketika rumahnya ambruk, dirinya baru saja pulang dari bekerja sebagai sopir travel. Sebelum rumahnya ambruk, dirinya melihat dengan jelas tanah yang berada di bagian depan rumah terkikis. Melihat hal tersebut anak beserta istrinya langsung mengangkut seluruh barang dari dalam rumah, diungsikan ke rumah tetangga yang masih berada dalam lingkungan Perumnas tersebut.
"Awalnya, memang tanah sudah terkikis, sehingga barang-barang dari rumah langsung kita keluarkan dan diungsikan. Benar saja, kisaran pukul 20.30 WIB tadi malam (Minggu malam, red) rumah kami ambruk ikut tanah longsor," ungkap Sofyan.
Untuk sementara waktu, lanjut Sofyan, dia bersama istri dan anaknya tinggal di rumah tetangga yang tidak jauh dari lokasi rumahnya.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun harapan saya, dalam persoalan ini, diberikan solusi terbaik. Karena rumah itu masih kredit, setiap bulan selalu saya bayar angsurannya sebesar satu jutaan. Ya saya minta solusi terbaiklah, karena saya dan anak istri tidak punya tempat tinggal lagi," pungkas Sofyan.