Antisipasi Longsor BPBD Lebog Siagakan Alat Berat

BPBD Lebong--IST/RK
Radarkoran.om - BPBD Kabupaten Lebong menyiapkan langkah antisipatif guna mengurangi risiko bencana alam yang bisa terjadi secara tiba-tiba khususnya saat libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
Yaitu dengan menyiagakan alat berat di titik rawan longsor. Tak hanya itu, tim tanggap darurat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir dipastikan juga ikut standby.
"Tentu langkah antisipasi ini sudah kami persiapkan jauh-jauh hari guna memastikan keamanan masyarakat yang melintasi wilayah rawan bencana selama arus mudik Lebaran," jelas Plt. Kepala BPBD Lebong, Tantawi, SP.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Lebong, Iptu. Arief Abdullah, S.Sos., M.Si mengimbau para pemudik dan wisatawan yang berkunjung ke Lebong agar selalu waspada, terutama saat melintasi jalur yang rawan longsor. Seperti Jalan Lintas Curup-Lebong – Jalur ini melintasi kawasan Rimbo Pengadang dan sering mengalami longsor saat musim hujan. Jalan Provinsi Bukit Resam – Jalur yang menghubungkan Kabupaten Lebong dengan Bengkulu Utara ini juga dikenal sebagai titik rawan longsor.
BACA JUGA:Idul Fitri, Ini Pesan Bupati dan Wakil Bupati Lebong
“Karena saat ini curah hujan cukup tinggi, kami mengimbau para pemudik untuk berhati-hati, terutama saat melintasi jalan rawan longsor. Jika memungkinkan, hindari perjalanan pada malam hari karena minimnya penerangan dan risiko longsor yang lebih besar,” jelas Arief.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Satlantas Polres Lebong memberikan beberapa imbauan bagi pemudik dan wisatawan yang hendak berkunjung ke daerah tersebut. Yakni hindari perjalanan malam hari di jalur rawan longsor, pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum bepergian, lengkapi perlengkapan berkendara, termasuk jas hujan dan senter dan pantau prakiraan cuaca sebelum berangkat.
"Dengan persiapan yang matang, kami berharap perjalanan mudik dan liburan Lebaran di Kabupaten Lebong berjalan aman dan lancar. Jangan sampai kelalaian dalam persiapan justru berujung pada kecelakaan atau terjebak bencana alam," tutup Arief.