"Ketupat Bengkulu" Melayang di Makassar Menjelang Salat Ied

Kericuhan menjelang salat Ied di Lapangan Karebosi, Makassar--TANGKAPAN LAYAR

Radarkoran.com - Tradisi makan ketupat di hari raya Idulfitri, atau yang lazim disebut sebagai hari lebaran, cukup merata di seluruh daerah di Indonesia, meskipun yang sangat dominan terlihat di semua provinsi di Pulau Jawa.

Tapi, ada ketupat yang harus dihindari, yakni "Ketupat Bengkulu". Istilah Ketupat Bengkulu ini lazim digunakan sebagai pengganti kata "tinju" atau "bogem mentah".

Konon, di Bengkulu ada yang namanya ketupat lanang yang bentuknya mirip kepalan tinju. Tentang kebenarannya tidak begitu jelas. Tak banyak referensi tentang sejarah penyebutan Ketupat Bengkulu tersebut.

Jangankan di hari lebaran yang penuh nuansa persaudaraan, di hari biasa pun "Ketupat Bengkulu" jangan sampai beraksi.

Namun, baru-baru ini justru viral di media sosial, tentang pecahnya kericuhan saat akan berlangsungnya salat Idul Fitri di Lapangan Karebosi, Makassar 31 Maret 2025 yang lalu.

Ketika itu, bentrokan antara seorang panitia dengan jemaah nyaris terjadi. Peristiwa itu pun mendadak viral setelah videonya diunggah pengguna facebook bernama Rachmat Hidayat.

BACA JUGA: Tidak Perlu Ribet, Cara Ini Bikin Saldo Dana Bertambah Rp100 Ribu Secara Cuma - Cuma

Dalam tayangan video itu, kericuhan bermula saat seorang panitia yang berbaju koko berwarna putih meminta sejumlah jemaah untuk bergeser ke belakang, karena dianggap menghalangi jalan.

Permintaan tersebut tidak diindahkan oleh para jemaah, dan malah memancing terjadinya perdebatan sengit.

Si pengunggah video yang berada di lokasi mengungkapkan kronologi insiden di atas. Ia menyebutkan bahwa panitia tersebut mulai diteriaki puluhan jemaah yang keberatan dengan permintaannya.

Di tengah situasi yang memanas tersebut, ada seorang jemaah berbaju kemeja pink yang menghampiri panitia dan berusaha menengahi.

Dia mengatakan, "Sudah mi pak, sudah terlanjur. Jangan dipermasalahkan orang sudah mau salat ini," katanya.

Panitia itu bukannya diam, tapi malah langsung bereaksi dengan nada tinggi. "Tidak boleh, ini mengganggu, kau siapa," ketusnya.

Reaksi itu pun, tak pelak lagi, memicu kemarahan jamaah lainnya. Puluhan orang semakin kesal, bahkan marah, dan terlihat dua orang jamaah di barisan belakang meledak emosinya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan