Ketua PGRI Benteng: Bupati Harus Beri Sanksi Guru Tambah Libur

SANKSI : Ketua PGRI Kabupaten Bengkulu Tengah, Supriyanto meminta bupati memberikan sanksi tegas kepada guru yang menambah libur lebaran.--CANDRA/RK
Radarkoran.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bengkulu Tengah, Supriyanto, S.Pd, MM meminta Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, MM dapat memberikan sanksi tegas kepada guru di daerah ini yang menambah libur atau tidak masuk pada 9 April mendatang. Terlebih, kata Supriyanto, Pemkab Bengkulu Tengah sudah menyatakan akan memberikan sanksi tegas kepada ASN yang menambah libur.
"Ya kita berharap sanksi tegas tersebut tidak hanya untuk ASN yang bertugas di OPD teknis saja, melainkan diberlakukan juga terhadap para ASN yang bertugas sebagai guru," sampai Supriyanto.
"Jadi, saya minta kepada pak bupati untuk memberikan sanksi tegas jika masih ada guru yang menambah libur dari yang ditetapkan. Karena sudah terlalu lama libur. Saya pun sudah mengingatkan kepada seluruh guru supaya tidak nambah libur lebaran dengan alasan apapun," sambung Supriyanto.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, apabila pihaknya mendapatkan laporan atau mengetahui ada guru yang menambah libur atau tidak masuk tanggal 9 April, maka pihaknya akan menyampaikan laporan langsung kepada bupati.
"Jika nanti masih ada yang membandel, saya akan minta kepada bupati untuk ditindak tegas. Ya kita berharap sanksi ini benar-benar diberikan dan jangan hanya sekedar gertak saja," tegasnya.
BACA JUGA: Siapkan Lahan 1,5 Hektare, Pemkab Benteng Ingin Bangun ULP Listrik Sendiri
Semua ini dilakukan karena hampir setiap tahun, PGRI Bengkulu Tengah selalu mendapatkan laporan terkait adanya beberapa oknum guru yang menambah libur lebaran tanpa ada alasan yang jelas, namun tidak diberikan sanksi tegas.
"Tentu semua ini sering terjadi lantaran tidak ada sanksi tegas selama ini. Makanya pada tahun ini, kita PGRI Bengkulu Tengah meminta bupati agar dapat memberikan tindakan tegas," sampainya.
"Kami ini merupakan pendidik, maka kami harus memberikan contoh yang baik kepada murid-murid. Perilaku menambah libur tanpa alasan yang jelas tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pendidik," demikian Supriyanto.