Pemkab Benteng Ajukan Proposal BLN untuk Bangun Masjid Agung Rp 49 Miliar

TINJAU : Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu, Rachmat Riyanto-Tarmizi bersama Dinas PUPR Bengkulu Tengah meninjau lokasi pembangunan Masjid Agung di wilayah Desa Ujung Karang. --Candra/RK

Radarkoran.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) diungkapkan, sudah melakukan penghitungan kebutuhan anggaran pembangunan Masjid Agung Bengkulu Tengah. Disebutkan, total anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan pembangunan Masjid Agung ini diperkirakan mencapai Rp 49 miliar.  

Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PUPR Bengkulu Tengah, Febrian Fatahillah, ST, MT. Ia mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Masjid Agung Bengkulu Tengah hingga selesai mencapai puluhan miliar. Sebab itu, dengan keterbatasan anggaran yang ada, Pemkab Bengkulu Tengah menyusun proposal pembangunan masjid ke sejumlah pihak, termasuk proposal Bantuan ke Luar Negeri (BLN) untuk menutupi kekurangan dana.  

"Ya kita akan berupaya semaksimal mungkin, untuk mencari setiap titik yang berpotensi memberikan dana, salah satunya pengajuan proposal ke luar negeri melalui duta besar," sampai Kepala Dinas PUPR Benteng, Febrian Fatahillah. 

Lebih lanjut dia menyampaikan, sembari menunggu proposal mendapatkan persetujuan, pembangunan masjid agung ini dilakukan secara bertahap, dan akan dimulai tahun ini. Tahap pertama, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah sudah menyiapkan anggaran Rp 4,8 miliar.

BACA JUGA:SK CPNS Bengkulu Tengah Mulai Diverifikasi Bagian Hukum

"Tahap pertama, kita anggarkan Rp 4,8 miliar. Pekerjaan dimulai pekan ketiga bulan April ini. Pekerjaan dimulai dengan peletakan batu pertama," paparnya.

Pembangunan Masjid Agung menjadi awal pembangunan Ibu Kota Modern Kabupaten Bengkulu Tengah. Masjid Agung ini nanti akan memiliki bangunan 900 meter persegi. 

Pembangunan masjid ini akan dibangun klasik dari turki, dipadukan dengan unsur budaya lokal Kabupaten Bengkulu Tengah. Masjid Agung ini nantinya akan menjadi ikon dearah ini. Karena konsepnya, Masjid Agung ini nantinya tidak saja sebagai tempat melaksanakan ibadah, namun akan dijadikan tempat wisata religi.

"Konsep dasarnya, Masjid Agung kita ini bersifat modern. Jadi tidak saja sebagai tempat beribadah tetapi menjadi tempat wisata religi, tempat anak-anak bermain, pusat UMKM dan lain sebagainya," terangnya.

Dia menyampaikan, pembangunan Masjid Agung ini ditargetkan selesai disaat pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Rachmat Royanto-Tarmizi, paling lama selama 5 tahun. Karena ketersediaan anggaran yang terbatas, pembangunan Masjid Agung tidak dapat diselesaikan dalam satu tahun, dan harus dilakukan secara bertahap. 

"Nanti pada tahun ketiga kita menargetkan masjid agung sudah dapat berfungsi sebagai tempat melaksanakan ibadah, tapi untuk selesai hingga 100 persen pada 5 tahun kelima," demikian Febrian Fatahillah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan