Pemprov Bengkulu Dorong Sertifikasi Kopi Bertaraf Internasional

Rapat ekspose pembangunan kopi bumi merah putih, Jumat 11 April 2025.--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam upaya mendorong agar komoditas kopi Bengkulu mendapatkan harga yang pantas, sehingga dapat mensejahterakan para petani di daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mendorong adanya sertifikasi internasional terhadap komoditas kopi daerah Bengkulu.
Hal demikian dibahas dalam rapat ekspose pembangunan kopi bumi merah putih yang mengangkat tema "Mengembalikan Kejayaan Kopi Bengkulu" di ruang rapat merah putih pada Jumat, 11 April 2025 yang dipimpin langsung Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni memimpin dan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan yang turut mengikuti rapat melalui zoom.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Helmi Hasan mendorong komoditas kopi bumi merah putih hasil para petani Bengkulu bisa mendapatkan kepastian harga yang baik dan pantas atas komoditas mereka.
"Selama ini kita melihat bagaimana keluh kesah para petani kopi kita. Oleh sebab itu, kita ingin Petani kita dapat memperoleh harga yang sesuai standar kualitas kopi yang baik kedepannya," ungkapnya.
Lebih jauh, Gubernur Helmi Hasan turut menyoroti salah satu faktor yang menyebabkan harga kopi, yakni kualitas kopi yang belum bersertifikasi secara internasional, sehingga sulit mencari pembeli. Belum lagi proses penanaman, pembibitan, pemupukan hingga proses panen masih secara tradisional.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Pastikan Pantai Panjang Kembali Terang Benderang
Dengan kondisi yang ada, Pemprov Bengkulu mendorong agar kedepannya ada perubahan pola pertanian di Bengkulu dan mendorong agar kualitas kopi bengkulu dapat bersertifikasi.
"Maka kedepan, perlu ditingkatkan kembali bagaimana proses tersebut dapat sesuai standar internasional. Sehingga bisa mendapatkan harga terbaik," imbuh Helmi.
Selain itu, dalam upaya mencegah gagal panen atau hasil komoditas pertanian khususnya hasil panen para petani sayur, Gubernur telah membuat edaran, dan meminta jajaran pemerintah sigap untuk menampung apabila ketika para petani seperti sayuran, cabe, tomat atau segala macamnya hasil panennya tidak terserap di pasar.
"Ketika hasil panen petani tidak terserap pasar, pemerintah hadir untuk membeli hasil panen tersebut dengan harga standar. Hal ini sesuai tekad untuk bantu rakyat," tegas Gubernur Helmi
Sementara itu Pj Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, pihaknya telah mendengarkan terkait persoalan ekspor kopi dari Asosiasi Kopi Internasional, serta terkait rencana pengembangan kopi robusta di Provinsi Bengkulu dengan "Kopi Bumi Merah Putih".
"Semua pihak kita rangkul agar Kopi Bengkulu mendunia, serta meningkatkan produksi dan kualitas kopi Bengkulu agar mendunia," ujar Sekda.