Beragam Obat Mual dan Muntah Sesuai Penyebabnya

Rekomendasi obat mual--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Mual bisa disebabkan oleh sakit maag, mabuk perjalanan, keracunan makanan, morning sickness, efek samping obat, atau penyakit tertentu. Mual juga dapat disertai muntah atau gejala lain, seperti kembung atau pusing. Dengan mengonsumsi obat mual yang tepat, keluhan mual diharapkan bisa mereda.
Obat mual dapat mengatasi rasa ingin muntah atau mual yang mengganggu. Ada banyak pilihan obat pereda mual di apotik. Agar efektif, konsumsi obat mual perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Berikut adalah produk obat mual yang bisa Anda pilih sesuai dengan penyebabnya:
1.Tolak Angin
Tolak angin mengandung buah adas, kayu ules, daun cengkeh, jahe, daun mint, minyak peppermint, dan madu. Kombinasi bahan tersebut dipercaya bisa mengatasi mual, kembung, dan sakit perut saat masuk angin atau mabuk perjalanan.
Tolak Angin hadir dalam sediaan tablet, cair, kapsul lunak, dan minyak aromaterapi kemasan roll on. Produk ini dijual secara bebas dan mudah ditemukan di berbagai apotek, toko obat, hingga swalayan.
Tolak Angin Cair bisa dikonsumsi 3–4 saset sehari, sedangkan Tolak Angin tablet atau kapsul bisa diminum hingga 4 kali sehari. Sementara Tolak Angin Anak bisa diberikan kepada anak ½–1 saset 3 kali sehari. Untuk mengatasi mual akibat mabuk perjalanan, konsumsilah Tolak Angin 30 menit sebelum melakukan perjalanan.
2.Antimo
Antimo mengandung dimenhydrinate yang bermanfaat mengatasi mual, muntah, atau pusing berputar akibat mabuk perjalanan. Dimenhydrinate berfungsi menekan rangsangan berlebih pada sistem keseimbangan di telinga bagian dalam yang bisa menyebabkan mual dan pusing.
Kandungan dimenhydrinate dalam Antimo dapat memicu kantuk. Dengan begitu, penderita bisa tidur dan teralihkan dari rangsangan yang menyebabkan mual atau pusing selama perjalanan.
Obat mual bentuk tablet dan sirup ini dijual bebas. Antimo tablet diperuntukkan bagi dewasa dan anak usia di atas 12 tahun, sedangkan Antimo sirup untuk anak usia 2–12 tahun. Obat ini dikonsumsi 30 menit sebelum melakukan perjalanan. Jika diperlukan, konsumsilah setiap 4 jam.