Belum Puas : Presiden Prabowo Instruksikan Kementerian Agama Turunkan Lagi Biaya Haji

HAJI : Turunkan lagi biaya haji--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com- Haji tahun 2025 ini, pemerintah telah berhasil menurunkan biaya haji sebesar Rp 4 juta, hanya saja itu baru sebatas langkah awal. Ke depan Presiden Prabowo kembali menginstruksikan kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk menurunkan lagi biaya haji, bahkan biaya haji Indonesia hingga lebih murah dari Malaysia.
Keinginan Presiden Prabowo untuk menurunkan lagi biaya haji langsung ditujukan kepada, Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf.
"Saya belum puas, kita harus capai yang terbaik. Kalau bisa lebih murah dari Malaysia," sampai Presiden Prabowo saat peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta dikutip dari antaranews.com.
Disebutkan Presiden Prabowo, akan terus berupaya melakukan efisiensi agar ongkos haji semakin murah dan terjangkau bagi jamaah Indonesia. Langkah awal ini, pemerintah telah berhasil menurunkan biaya haji sebesar Rp 4 juta. Presiden juga meminta Kementerian Agama dan Badan Urusan Haji untuk terus mencari solusi agar ongkos haji dapat ditekan lebih signifikan, terutama dengan memperbaiki layanan transportasi dan akomodasi.
BACA JUGA: Depan Gubernur Bengkulu: Kepahiang Hanya Minta Lahan BBI 5 Hektare Saja untuk Dibangun Sport Center
Salah satu wacana yang saat ini tengah dirancang, diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi guna mendukung rencana pembangunan perkampungan Indonesia di dekat Masjidil Haram. Karena jika proyek itu terwujud, biaya dan kenyamanan jamaah haji akan jauh lebih baik, sejalan dengan visi pemerintah dalam memberikan pelayanan maksimal bagi jamaah di Tanah Air.
Sebagai informasi, tahun 2025 ini pemerintah dan DPR menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp 89,41 juta, turun Rp 4 juta dari tahun sebelumnya. Dampaknya, biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang dibayarkan jamaah juga turun menjadi Rp 55,43 juta, lebih rendah dari Bipih 2024 yang mencapai Rp 56,04 juta. Penggunaan nilai manfaat per jamaah juga turun dari Rp 37,36 juta pada 2024 menjadi Rp33,97 juta tahun ini.
Dijabarkan, tahun ini Indonesia mendapat kuota 221.000 orang, termasuk jamaah reguler, petugas, pembimbing, dan haji khusus. Sementara itu, Malaysia, melalui Lembaga Tabung Haji (TH), mengalokasikan RM261 juta atau sekitar Rp 949,8 miliar untuk membantu pembiayaan haji jamaah Muassasah pada musim haji 2025. Bantuan ini ditujukan agar masyarakat dari berbagai kelompok ekonomi—B40 (penghasilan rendah), M40 (menengah), dan T20 (tinggi)— tetap dapat melaksanakan ibadah haji meski ada perbedaan kondisi finansial. Jamaah dari kelompok B40 menerima subsidi hingga 55% dari total biaya haji, sehingga hanya membayar sekitar RM15.000 (Rp54,5 juta), sementara kelompok M40 mendapat bantuan 29% dan membayar RM23.500 (Rp85,3 juta). Kelompok T20 yang berpenghasilan tinggi diwajibkan membayar penuh tanpa subsidi, sebesar RM33.300 (Rp121,1 juta).