Mengulas Sejarah Teknologi dan Prinsip Kerja Mobil Diesel

Sejarah mesin diesel --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Mesin diesel telah menjadi bagian integral dari dunia otomotif, memainkan peran penting dalam berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil penumpang, truk, dan kendaraan komersial lainnya.
Mesin ini dikenal karena keunggulannya dalam efisiensi bahan bakar dan torsi yang besar, membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk berbagai jenis kendaraan, mulai dari mobil penumpang hingga truk berat. Dalam artikel ini, kita akan mengenal sejarah teknologi dan prinsip kerja mobil diesel.
Sejarah Mesin Diesel pada Mobil
Mesin diesel pertama kali dikembangkan oleh Rudolf Diesel pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1892, dia berhasil mematenkan desain mesin yang menggunakan prinsip kompresi udara untuk menyalakan bahan bakar, yang kemudian dikenal sebagai mesin diesel. Mesin diesel awalnya digunakan dalam aplikasi industri dan kapal, tetapi kemudian diadopsi untuk penggunaan pada kendaraan bermotor.
Pada awalnya, mesin diesel memiliki reputasi sebagai mesin yang kasar dan berisik. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan dalam desain mesin, mesin diesel pada mobil telah menjadi lebih efisien, tenang, dan ramah lingkungan.
Prinsip Kerja Mesin Diesel pada Mobil
Prinsip kerja mesin diesel pada mobil berbeda dengan mesin bensin. Mesin diesel menggunakan siklus diesel yang terdiri dari empat langkah: hisap, kompresi, pembakaran, dan pembuangan.
Hisap: Langkah pertama adalah proses hisap, di mana piston turun dalam silinder dan mengisap campuran udara dan bahan bakar ke dalam ruang bakar.
BACA JUGA:Catat, Ini Sejarah Panjang Mesin Diesel Mitsubishi di Indonesia
Kompresi: Setelah udara dan bahan bakar masuk, piston mulai naik kembali, yang menyebabkan kompresi dari campuran udara dan bahan bakar. Kompresi ini meningkatkan suhu udara dalam ruang bakar hingga mencapai titik yang cukup tinggi untuk menyulut bahan bakar.
Pembakaran: Ketika campuran udara dan bahan bakar sudah terkompresi, injektor menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar, di mana bahan bakar kemudian menyala secara spontan karena panas kompresi. Proses pembakaran ini menghasilkan dorongan yang mendorong piston turun kembali.