Keuntungan Opsen Pajak Bagi Kabupaten Kepahiang: Tak Perlu Lagi Tunggu Pencairan DBH

Kabid Pendapatan BKD Kepahiang, Ammar Muttaqin, SE--JIMMY/RK

Radarkoran.com- Kabid Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah (BKD) Kepahiang, Ammar Muttaqin, SE mengungkapkan bahwa sejatinya, ada banyak keuntungan yang akan diperoleh Pemkab Kepahiang dengan adanya penerapan opsen pajak.

Selain menguntungkan lantaran mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), penerapan opsen pajak ini juga bermanfaat lantaran tidak akan membuat Kas Daerah (Kasda) mengalami kekosongan.

Menurut Amar, setiap kali masyarakat membayar pajak kendaraan, dana yang masuk tersebut akan langsung terbagi. Sebagian akan langsung masuk ke Kasda Kabupaten Kepahiang, sementara sisanya akan mengalir ke kasda Pemerintah Provinsi Bengkulu. Apabila setiap hari ada masyarakat yang membayar pajak kendaraan, dengan demikian artinya, setiap hari Kasda akan terus terisi tanpa khawatir akan terjadi kekosongan.

"Iya jadi Kasda akan terus terisi, kalau memang masyarakat bayar pajak kendaraan setiap hari. Sebab melalui opsen pajak ini, hasilnya nanti akan terbagi menjadi dua langsung, sebagian langsung masuk Kasda sebagian lagi mengalir ke Provinsi," ujar Amar.

BACA JUGA:Jadi Milik Kabupaten Kepahiang? PT. TUMS Bakal Dikelola Secara Mandiri

BACA JUGA: Terancam Denda hingga Pidana: Polres Kepahiang Larang Kendaraan Gunakan Klakson 'Telolet'

Dengan ini pula lanjut Amar, Pemerintah Daerah sudah tidak perlu lagi menunggu pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemprov Bengkulu, sebab hasil bagi itu sudah langsung masuk ke Kasda.

"Tidak perlu lagi kita menunggu DBH dari pajak kendaraan, karena sudah masuk ke Kasda kita setiap harinya," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa, penerapan opsen pajak memberikan dampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut data BKD, dalam kurun waktu Januari hingga Mei 2025, penerimaan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) telah mencapai Rp 1,4 miliar.

Jumlah ini setara dengan 27 persen dari target tahunan sebesar Rp 5,3 miliar. Sementara itu, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) juga mencatat progres serupa, dengan perolehan sekitar Rp 800 juta dari target Rp 2,9 miliar, atau juga setara dengan 27 persen realisasi.

"Untuk PKB, capaian hingga Mei ini juga sudah sekitar 27 persen," demikian Amar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan