Perbedaan Oli Mobil Mesin Bensin dan Mesin Diesel

Perbedaan Oli Mesin bensin dan diesel --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Oli memegang peranan krusial dalam menjaga kinerja mesin kendaraan. Selain harus mengganti oli secara teratur, pemilihan oli yang tepat juga menjadi hal penting.
Terdapat perbedaan mendasar antara oli mesin yang digunakan pada mobil bensin dan diesel, baik dari segi komposisi maupun fungsinya dalam memberikan pelumasan pada mesin mobil.
Dalam informasi yang diambil dari situs resmi Deltalube, diungkapkan bahwa oli mesin untuk mobil diesel dan bensin memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai pelumas untuk mesin. Namun, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal viskositas dan kandungan detergen, yang kemudian mempengaruhi kinerjanya dalam memberikan pelumasan pada mesin mobil.
Oli mesin diesel tidak bisa digunakan mobil bensin
Dari segi kriteria dan jenis, oli mesin diesel tentu saja tidak dapat digunakan pada mobil bermesin bensin, dan sebaliknya. Penggunaan oli mesin diesel pada mobil bensin dapat membahayakan mesin, begitu juga sebaliknya.
Contoh, penggunaan oli mesin diesel pada mesin bensin dapat menyebabkan mesin mengalami kerusakan karena kandungan oli mesin bensin tidak dapat mengakomodasi kinerja mesin diesel.
BACA JUGA: Jangan Salah! Ini Cara Mengatasi Mobil Diesel yang Mengeluarkan Asap Hitam dari Knalpot
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Chevrolet Spin Diesel
Adanya perbedaan API service rating
Oli memiliki kode mutu API Service Rating yang terdiri dari dua huruf, dimana huruf pertama menunjukkan jenis mesin. Untuk oli mesin diesel, huruf pertama adalah “C”, sementara untuk mesin bensin, huruf pertama adalah “S”.
Semakin besar hurufnya, maka tingkat pelumasnya juga semakin tinggi. Rumus ini juga berlaku untuk pelumas mesin diesel. Sebagai contoh, oli mesin diesel dengan rating API “CH” dianggap lebih baik daripada “CG” atau “CF”.
Namun, ada juga jenis oli mesin yang dirancang untuk dapat digunakan pada mobil dengan mesin diesel maupun bensin. Oli tersebut diberi kode khusus. Namun, Deltalube menyarankan agar oli jenis ini tidak digunakan secara terus-menerus, melainkan lebih cocok digunakan dalam situasi darurat.
Contoh oli yang bisa digunakan pada mesin bensin dan diesel. Kode ini memiliki ciri khas tertentu, seperti SH/CD, SL/CF, atau CF/SJ. Jika melihat kode seperti ini pada kemasan, berarti oli tersebut dapat digunakan pada mesin bensin atau diesel, namun pastikan sesuai dengan kondisi mesin sebelum penggunaan.