DKPP Bengkulu Tengah Pastikan Aktif Dampingi dan Edukasi Budidaya Ikan di Desa

PENDAMPINGAN : Kepala DKPP Kabupaten Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, SP, MT mengungkapkan, pihaknya akan aktif melakukan pendampingan dan edukasi budidaya ikan kolam di desa-desa. --CANDRA/RK

Radarkoran.com - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah diwajibkan mengambil peran langsung, terutama sektor budidaya ikan. Hal itu sejalan dengan 

diberlakukannya aturan baru pada tahun 2025 ini, yakni program ketahanan pangan desa mulai digarap dengan lebih serius. 

Mengenai hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) menjadi salah satu dinas instansi yang paling sering dimintai bantuannya pemerintah desa. Itu pun dibenarkan Kepala DKPP Kabupaten Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, SP, MT. Dia mengatakan, hampir 25 persen dari jumlah 142 desa dan satu kelurahan di Bengkulu Tengah telah mengundang pihaknya sebagai narasumber dan pendamping teknis program budidaya kolam ikan. 

"Dari awal tahun 2025, memang sudah banyak desa yang mengundang kami sebagai narasumber, untuk mendukung keberhasilan program kolam ikan yang ada di desa. Jadi memang, tidak bisa setengah hati kalau ingin berhasil di bidang ketahanan pangan," tegas Helmi Yuliandri, Senin 16 Juni 2025.

Dia melanjutkan, bukan saja sebagai narasumber, DKPP Bengkulu Tengah juga diminta terlibat langsung dalam pengecekan kualitas air kolam, mutu pakan, serta perhitungan jumlah bibit yang ideal supaya hasil budidaya maksimal. 

"Kami juga diminta mengecek kualitas air, kandungan nutrisinya, bahkan menghitung kebutuhan bibit, dan pakan yang sesuai umur ikan. Ini bukti kalau desa benar-benar ingin sukses serta BUMDes-nya aktif menjalankan usaha sektor pangan. Kami pun dari DKPP memastikan akan aktif melakukan pendampingan dan eduksi budidaya ikan di desa," kata Helmi Yuliandri.

BACA JUGA: Hendri Donal: Utang DBH TA 2024 Baru Dibayar Rp 2 Miliar

BACA JUGA: Keluhkan Objek Wisata di Bengkulu Tengah Sepi Pengunjung

Di sisi lain, DKPP Bengkulu Tengah pada tahun 2025 ini juga kembali mengembangkan program budidaya ikan. Dan tahun ini, Balai Benih Ikan (BBI) Pagar Jati akan memperluas jenis bibit yang tersedia, dengan menambahkan ikan mas dan lele sebagai pilihan baru. Jenis ikan baru ini melengkapi bibit ikan Nila yang sudah lebih dulu dikembangkan.

Penambahan jenis bibit ini bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan berbasis perikanan, khususnya di desa-desa yang menjalankan program tersebut. Diharapkan pula masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas BBI Pagar Jati untuk mendapatkan bibit ikan yang unggul.

"Seperti yang sampaikan sebelumnya, mulai 2025 ini BBI di Pagar Jati tidak hanya menyediakan bibit ikan Nila, tetapi juga menyediakan bibit ikan lele dan ikan mas. Masyarakat maupun pemerintah desa yang ingin membudidaya ikan, bisa membeli bibit di BBI Bengkulu Tengah. Ya dipastikan bibit ikannya unggul dan harga terjangkau," jelasnya.

Lebih lanjut Helmi Yuliandri menambahkan, bibit ikan yang disediakan di BBI sudah terjamin kualitasnya, dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan tempat lain. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan