Harga Jual Hasil Bumi dari Pulau Enggano di Bengkulu Turun Drastis

Petani pisang Enggano saat melakukan pengangkutan hasil panen beberapa waktu lalu--GATOT/RK

 

 

Menyikapi kondisi yang ada, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu, Fahmi Arisandi menyampaikan kekecewaan dan menyesalkan sikap pemerintah daerah di Bengkulu, yang tidak peka akan situasi krisis yang kini melanda Pulau Enggano.

 

Ia menyebut jika pemerintah daerah harus berhenti menyebarkan narasi bahwa Enggano sudah tertangani dengan baik. Sebab, fakta di lapangan jauh berbeda.

 

 

"Enggano sedang tidak baik-baik saja saat ini. Mana tanggung jawab pemerintah soal nasib mereka? Tidak ada sama sekali," singkatnya.

 

 

Untuk diketahui, pendangkalan alur di Kawasan Pelabuhan Pulau Baai menjadi faktor utama tidak bisa keluarnya hasil bumi dari Pulau Enggano. Kapal yang biasanya melayani pengangkutan penumpang dan barang, saat ini hanya bisa melayani pengangkutan penumpang. 

Dan pengangkutan juga hanya bisa dilakukan di laut lepas luar pelabuhan karena pintu masuk pelabuhan tertutup sedimentasi. 

 

Saat ini, pihak Pelindo dan jajaran terkait lainnya tengah melakukan proses pengerukan alur, namun belum menunjukkan hasil yang signifikan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan