Lahan Kopi Tumpangsari dengan Tanaman Jahe Putih: Hasilnya Berlipat Ganda

Petani tanam jahe putih --YUS/RK
Radarkoran.com- Kepala Desa Bukit Menyan Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Suweknyo menyarankan para petani kopi melakukan tumpangsari dengan tanaman jahe agar lahan lebih produktif.
"Budidaya kopi di Desa Bukit Menyan masih memungkinkan untuk melakukan tumpangsari dengan tanaman jahe karena jarak tanaman kopi tidak begitu rapat, dan jahe putih lebih tahan terhadap kondisi kering yang biasanya terjadi saat musim kemarau," sampai Kades Suweknyo, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Menurutnya, dalam 1 hektare idealnya bisa mencapai 1.400-1.500 tanaman kopi, tapi kebanyakan petani di Desa Bukit Menyan dan wilayah Bermani Ilir dalam satu hektare hanya diisi sekitar 700-850 tanaman.
"Dengan jarak tanam seperti itu maka sangat memungkinkan tumpangsari dengan jahe sehingga sambil menunggu panen kopi, petani dapat tambahan hasil dari jahe," katanya.
Jahe putih juga memiliki masa panen yang relatif singkat, sekitar 7-8 bulan, tergantung pada kebutuhan. Apalagi tanaman jahe ini tidak merusak tanaman lain. Tumpangsari dengan jahe ini sudah banyak dilakukan di Jawa Barat dan hasilnya bagus.
BACA JUGA: Drainase Tak Memadai Sebabkan Jalan Rusak di Kelurahan Padang Lekat
BACA JUGA: Arsa Work Akan Hadir di Kepahiang: Nikmati Internet Tanpa Batas dengan Paket Trabas
Suwiknyo tidak menyarankan petani kopi melakukan tumpangsari dengan tanaman pisang atau pepaya karena bisa menjadi sumber sarang nematoda, sarang penyakit tanaman kopi.
"Saya tidak melarang menanam pohon pisang atau pepaya tapi jangan di tengah-tengah tanaman kopi, bisa di bagian pinggir, untuk pepaya kalifornia lebih baik dilahan khusus, supaya hasil buahnya maksimal," sarannya.
Ia mengakui saat ini sebagian petani lebih suka menanam jahe putih walaupun menjelang musim kemarau, menandakan adanya upaya diversifikasi tanaman dan pemanfaatan potensi wilayah untuk komoditas pertanian yang menjanjikan selain kopi. Pihaknya juga mulai mengubah kebiasaan petani menggunakan naungan sengon dan petani sudah melakukannya, karena berisiko waktu ditebang bisa merusak tanaman kopi.
"Tumpang sari jahe dan kopi tidak saling mengganggu, bahkan jahe dapat membantu menggemburkan tanah di sekitar tanaman kopi dan nilai ekonomis jahe cukup menjanjikan," pungkasnya.