Prabowo Turun Tangan, Teken Inpres Percepatan Pembangunan Enggano

Presiden Prabowo saat menandatangani Inpres percepatan pembangunan Enggano pada Selasa, 24 Juni 2025 di Jakarta--GATOT/RK
Dengan persoalan tersebut, percepatan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tidak bisa dilakukan dengan optimal. Apalagi kondisi Pelabuhan yang selama ini tidak dilakukan maintenance secara rutin oleh pihak Pelindo.
"Kami punya pelabuhan itu di Pelindo, alurnya seringkali mengalami pendangkalan karena maintenance tidak dilakukan secara rutin, akhirnya alur tidak bisa dilewati kapal. Saking dangkalnya itu bisa untuk tempat main sepakbola," sampai Gubernur Helmi.
Lebih jauh, terkait dengan persoalan penanganan alur Pelabuhan Pulau Baai yang dinilai lambat, Gubernur Helmi Hasan menyatakan bahwa, pada tanggal 11 April 2025 lalu dirinya telah bertemu Direktur Pelindo Pusat di Jakarta dan mendesak agar segera dilakukan pengerukan Alur.
Meskipun sudah ada desakan Pemprov Bengkulu dan berbagai pihak prosesnya masih sangat lambat. Bahkan Ketua DPD RI hingga Wakil Presiden RI datang dan anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka juga datang dan Ketua DPR RI Puan Maharani telah bersuara, hingga akhirnya lahirlah Inpres.
"Kita juga terus komunikasi dengan Mendagri, hingga akhirnya Presiden mengeluarkan Inpres," imbuhnya.
Helmi Hasan berharap, dengan telah dikeluarkan Inpres oleh Presiden Prabowo, tidak ada lagi alasan untuk menunda penyelesaian berbagai persoalan yang ada, utamanya pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.
"Wapres sudah turun langsung, sekarang Presiden juga sudah turun tangan dan teken Inpres. Jadi tidak ada lagi alasan, sekarang saatnya bekerja dan wujudkan pembangunan nyata," pungkas Gubernur.
//KKP Siapkan Kapal Orca dan Pesawat untuk Atasi Krisis
Menyikapi kondisi krisis transportasi yang tengah dihadapi masyarakat Pulau Enggano, Bengkulu Utara dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen memberikan perhatian serius dengan memberikan bantuan armada kapal Orca dan pesawat untuk mobilisasi warga dan hasil bumi dari pulau terluar tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan jika dirinya telah menerima kunjungan audiensi Gubernur Bengkulu dengan membawa kabar soal Enggano yang sekarang sedang ramai di media sosial. Ia berkomitmen untuk menindaklanjuti persoalan yang ada.
Selain itu, KKP juga memastikan siap memberikan solusi jangka pendek dan jangka menengah dalam penanganan keterisolasian Enggano akibat keterbatasan akses transportasi laut.
"Kita akan bantu beliau (Gubernur Helmi, red) untuk pengangkutan secara temporer masyarakat Enggano yang ingin ke Bengkulu,” ujar Menteri Trenggono usai menerima audiensi Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di kantor KKP pada Selasa, 24 Juni 2025.
Krisis transportasi ke Pulau Enggano beberapa waktu terakhir mencuat ke publik setelah warga mengeluhkan keterbatasan akses keluar-masuk pulau akibat kapal pengangkut yang terkendala pendangkalan alur. Isu ini menjadi sorotan nasional hingga akhirnya memantik respon dari berbagai kementerian, termasuk KKP.
Dengan adanya komitmen konkret dari KKP yang akan menyiapkan kapal pengangkut dan pesawat untuk mobilisasi masyarakat, tentunya akan sangat berdampak positif bagi kemudahan transportasi masyarakat Enggano ke Kota Bengkulu dan pengangkutan hasil bumi mereka.