Aksi Penipuan di Bengkulu Tengah Catut Beberapa Nama Kepala Sekolah

PENIPUAN : Oknum tidak bertanggung jawab menggunakan identitas kepala sekolah untuk melakukan penipuan dengan modus minta pulsa. --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Aksi penipuan dengan mencatut nama pejabat kembali terjadi di Kabupaten Bengkulu Tengah. Setelah sebelum oknum mencatut nama Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Royanto, ST, M.Ap. Kali ini oknum mencatut nama Kepala Sekolah (Kepsek) di daerah tersebut. Bukan hanya satu kepala sekolah, tapi ada beberapa kepala sekolah yang dicatut.
Bedanya, aksi penipuan kali ini modusnya minta pulsa. Pelaku mengatasnamakan kepala sekolah SMA dan SMK. Dalam menjalankan aksisnya, pelaku juga
menggunakan nomor telepon baru disertai foto profil mirip asli untuk mengelabui calon korbannya.
Salah satu korban identitas yang disalahgunakan adalah Kepala SMAN 3 Bengkulu Tengah, Enton Apri, M.Pd. Ia menyampaikan, bahwa beberapa guru di sekolahnya menerima pesan dari nomor tidak dikenal yang menggunakan foto dirinya, yang berujung minta kirim pulsa.
"Ya awalnya saya mendapat laporan dari guru di sekolah, kalau ada nomor baru yang menggunakan foto saya dan meminta bantuan pulsa. Saya langsung informasikan bahwa merupakan percobaan penipuan yang mencatut nama saya," sampai Enton, Minggu 29 Juni 2025.
Kejadian yang sama juga dialami oleh Kepala SMKN 1 Bengkulu Tengah, Susilawati, M.Pd. Ia mendapat informasi, bahwa nomor tak dikenal menghubungi rekan-rekannya dengan mengatasnamakan dirinya.
BACA JUGA:Anggarannya Rp 13 Miliar, Gedung Labkesmas Bengkulu Tengah Dibangun Bulan Depan
BACA JUGA: Tahun 2025, 3 Pejabat Eselon II di Bengkulu Tengah Pensiun dan 7 Jabatan Kosong
"Mendapati informasi ini, saya langsung sampaikan kepada seluruh rekan-rekan saya kalau nomor saya hanya satu, tak pernah diganti. Saya harap semua pihak berhati-hati dan tidak mudah tertipu dengan berbagai modus penipuan seperti ini," kata Susilawati.
Untuk diketahui, akasi penipuan seperti ini sudah berulang kali terjadi di wilayah Bengkulu Tengah. Modus yang digunakan pun beragam, namun kerap kali menggunakan identitas pejabat sekolah atau tokoh masyarakat untuk menipu dengan dalih minta bantuan pulsa atau transfer uang.
Oleh karena itulah masyarakat diimbau dan diingatkan supaya lebih selektif dan waspada terhadap pesan dari nomor baru yang mencurigakan, khususnya jika disertai permintaan-permintaan yang tidak wajar. Masyarakat diminta supaya langsung memverifikasi kepada yang bersangkutan, agar tidak menjadi korban.