Lebih dari Seribu Anak di Bengkulu Tengah Tercatat Tidak Sekolah, Jadi Perhatian Kemendikdasmen

TERCATAT : Berdasarkan data Pusdatin Kemendikdasmen, lebih dari seribu anak di Bengkulu Tengah tercatat sebagai anak tidak sekolah atau ATS.--FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com - Langkah pembagian seragam dan juga alat tulis dan peralatan sekolah lainnya secara gratis dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah. Kebijakan itu dikeluarkan Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap untuk memutus mata rantai anak tidak bersekolah di daerah tersebut.

Kemudian, langkah ini sejalan dengan data yang ada Dasbor Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Lantaran berdasarkan data tersebut lebih dari seribu anak di Bengkulu Tengah tercatat tidak sekolah. Yakni 1.494 anak di Kabupaten Bengkulu Tengah tercatat sebagai Anak Tidak Sekolah (ATS).

Angka tersebut menjadi perhatian serius Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang turun langsung ke lapangan untuk melakukan sosialisasi penanggulangan. Kegiatan advokasi dan pendampingan kebijakan wajib belajar 13 tahun. Dan penanganan ATS ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bengkulu Tengah pada Rabu 30 Juli 2025. 

Perwakilan Direktorat SD Kemendikdasmen, Djohan Achmadi mengatakan jika pihaknya datang ke Bengkulu Tengah untuk menjalin sinergi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bengkulu Tengah, dan juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam mengatasi persoalan ATS.

BACA JUGA:Wuling EV Van: Mobil Listrik Konsep Bisnis

"Kunjungan kita bertujuan membangun kerja sama lintas sektor, dalam upaya menurunkan dan menuntaskan jumlah anak yang tidak sekolah. Berdasarkan data Pusdatin, itu ada 1.494 anak tidak sekolah di Bengkulu Tengah. Secara keseluruhan di Provinsi Bengkulu mencapai sekitar 11 ribu anak," papar Johan. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, ada berbagai faktor menjadi penyebab anak tidak melanjutkan pendidikan. Diantaranya kondisi ekonomi keluarga, lingkungan sosial budaya, perundungan atau Bullying, dan juga kenakalan remaja. Oleh karena itu ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergotong royong menangani persoalan ini secara bersama-sama. 

Program penanggulangan ATS merupakan salah satu agenda prioritas Kemendikdasmen, dan juga menjadi perhatian langsung Presiden Republik Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, jumlah ATS di tingkat nasional telah mencapai angka kisaran 4 juta anak. 

"Ya harapan kita bersama, persoalan ini dapat ditangani bersama, supaya anak-anak di Bengkulu Tengah memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah. Mereka yang terdata bukan saja anak putus sekolah tapi juga yang belum pernah sekolah atau lulus namun tidak melanjutkan pendidikan," pungkas Johan. (dnk)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan