Jalan Lintas dan Lingkungan SDN 8 Bermani Ilir Banjir

GENANGAN : Genangan air di jalan lintas Kepahiang-Pagar Alam dan halaman gedung SD 08 Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang.--RIAN/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu sore Rabu 31 Januari 2024, mengakibatkan jalan lintas Kepahiang-Pagar Alam (Sumsel) dan SDN 08 Bermani Ilir digenangi air setinggi mata kaki. 

Kejadian ini sempat membuat warga setempat khawatir, yakni warga Desa Pagar Agung Kecamatan Bermani Ilir. Tingginya intensitas curah hujan selama 2 jam lebih kurang, berdampak kembali meluapnya air Sungai Kemumu.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Pagar Agung, M. Fiwardoni. Menurutnya luapan air Sungai Kemumu sempat menggenangi separuh ruas badan jalan Lintas Kepahiang-Pagar Alam. Kejadian ini membuat warga desa jadi khawatir, karena belum lama ini ada beberapa rumah warga, pondasinya sempat hanyut terbawa arus sungai, hingga membuat lantai rumah warga tersebut bolong.

"Lagi-lagi keadaan ini meresahkan warga kami. Ini membuktikan, bahwa pembangunan tanggul bantaran Sungai Kemumu, wajib dibangun," ujar Doni sapaan akrab Kades Pagar Agung, Kamis 1 Februari 2024. 

BACA JUGA:Pengendalian Banjir, Desa Pagar Agung Masih Butuh Pembangunan Tanggul

Kondisi jalan desa yang dipenuhi sampah berserakan setelah hujan berhenti, lanjut Doni, sangat tidak enak dipandang mata. Untuk itu dia mengajak supaya warga khususnya warga desanya, untuk tidak membuang sampah di aliran sungai. 

"Untuk warga, kami mohon untuk tidak membuang sampah di aliran sungai, termasuk pada desa-desa tetangga. Karena, hal tersebut berdampak pada desa kami," imbau Doni.

Selain meluapnya aliran Sungai Kemumu, hujan lebat pada Rabu sore juga berdampak pada lingkungan SDN 8 Bermani Ilir. Hal 

ini disampaikan oleh Kepala SDN 8 Bermani Ilir, Tarmin Assasi, S.Pd, Kamis 1 Februari 2024.

Ia menerangkan, karena tidak cukupnya bangunan tembok dan drainase saluran air, mengakibatkan air hujan yang tidak ada tempat untuk mengalir, masuk ke halaman sekolah.

BACA JUGA:Dampak Siklon Tropis Anggrek, Waspada Potensi Banjir

Tentu saja jika hal tersebut terus dibiarkan, mka sewaktu-waktu bisa merusak bangunan-bangunan sekolah, terlebih lokasi sekolahnya berdiri di tanah dengan kemiringan. 

Untuk mengatisipasi hal tersebut, Kepala SDN 8 Bermani Ilir mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan mengajukan proposal pembangunan penambahan tembok sekolah.

"Aliran air hujan sangat deras, masuk dari bagian belakang sekolah yang belum ada tembok, ditambah juga tidak ada drainase. Ya untuk waktu dekat, kami akan mengajukan proposal pembangunan tembok," sampai Tarmin kepada Radarkepahiang.bacakoran.co.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan