PCO: Makan Bergizi Gratis Buat Anak jadi Lebih Sering Berinteraksi

Jakarta (ANTARA) - Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuat anak-anak di sekolah menjadi lebih sering berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.

Pasalnya, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno menuturkan saat menerima MBG, anak-anak tersebut bisa berkumpul dan bersama-sama untuk makan siang di sekolahnya.

"Sekarang rasa komunal itu mulai kembali karena saat jam makan siang itu mereka akhirnya bisa makan bersama dengan teman-temannya," kata Ryno dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kondisi tersebut sangat berbeda dengan sebelumnya di mana anak-anak cenderung duduk sendiri-sendiri pada jam istirahat untuk bermain gim dengan gawai masing-masing.

Meskipun terlihat sederhana, dirinya menilai hal itu sangat bermakna dan merupakan efek positif program MBG dalam jangka pendek. Selain itu, dikatakan bahwa kondisi tersebut pada akhirnya akan mengubah perilaku anak-anak ke depannya agar lebih baik dalam berkolaborasi, toleransi, serta membangun pertemanan.

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Harus jadi Tulang Punggung SDM Indonesia

"Selama ini tidak ada platform untuk itu. Jadi itu yang saya perhatikan di beberapa titik dan itu efek yang paling simpel tapi menurut saya meaningful," ungkapnya.

Selain menjadi lebih sering berinteraksi, Ryno menambahkan berdasarkan kajian dari Badan Gizi Nasional (BGN), program MBG juga berhasil meningkatkan konsentrasi belajar siswa maupun siswi.

Sebab, sambung dia, program MBG telah membuat protein dan gizi seorang anak menjadi cukup, padat, serta berguna agar siswa penerima MBG tidak mengantuk dan lebih fokus di dalam kelas.

"Jadi ini seperti kalau kita kecil dahulu orang tua suka ingatkan kalau mau ujian nasional jangan lupa makan telur dan sebagainya. Nah, ini tersedia di program MBG karena dia dapat protein, buah, dan beberapa tempat juga konsisten memberikan susu," ujar Ryno.