Dinkes Rejang Lebong Imbau Masyarakat Waspada DBD

Plt Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Asep Setia Budiman--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini disampaikan mengingat adanya temuan kasus DBD yang signifikan di wilayah tersebut. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Asep Setia Budiman mengatakan, peringatan untuk mewaspadai peningkatan kasus DBD tersebut karena di Kabupaten Rejang Lebong saat ini sudah mulai masuk musim hujan, sehingga potensi penyebaran berbagai jenis penyakit terbuka lebar, salah satunya ialah DBD.

"Kondisi saat ini di Rejang Lebong sudah masuk musim pancaroba, sehingga penyebaran penyakit seperti DBD biasanya akan meningkat. Hal ini akibat banyaknya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti," kata Asep.

Lebih jauh, berdasarkan data Dinkes Rejang Lebong,  jumlah warga Rejang Lebong yang terserang DBD terhitung Januari - Juli 2025 sudah mencapai angka 115 kasus. Dari jumlah tersebut dengan rincian sebanyak 34 kasus pada Bulan Januari, lalu Februari 32 kasus, Maret 17 kasus, April 5 kasus. Lalu di bulan Mei sebanyak 10 kasus, Juni 8 kasus dan Juli sebanyak 9 kasus.

BACA JUGA:922 WBP di Rejang Lebong Terima Remisi Hari Kemerdekaan, 4 Orang Langsung Bebas

"Jumlah kasus ini dari laporan 21 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di Rejang Lebong. Dan sejauh ini belum ada yang dinyatakan meninggal dunia," imbuh Asep.

Disisi lain, dalam upaya mencegah penyebaran penyakit DBD ini, Dinkes Rejang Lebong meminta dan mengimbau kepada warga Rejang Lebong agar melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menjaga kebersihan lingkungan. 

Selain itu, juga melakukan gerakan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang dan tempat berkembang biak nyamuk.

"Dinkes melalui 21 Puskesmas juga terus melakukan sosialisasi dan upaya penanganan dan pencegahan, serta secara berkala melakukan pemantauan tempat-tempat berkembangnya jentik nyamuk," tutup Asep.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan