DLH Kepahiang Sarankan Masyarakat Bisa Sulap Sampah jadi Bernilai Ekonomis

TUNJUKKAN : Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut saat menunjukkan sampah yang sudah didaur ulang dan bernilai ekonomis.--REKA/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang Provinsi Bengkulu melalui Dinas Lingkungan Hidup atau DLH menyarankan, agar masyarakat dapat menyulap sampah bernilai ekonomis. Upaya daur ulang sampah menjadi barang layak jual, saat ini telah banyak dilakukan, lantaran jumlah sampah yang meningkat sehingga dibutuhkan penanganan khusus terhadap sampah-sampah tersebut.

Dijelaskan Kepala DLH Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut, salah satu upaya untuk bisa membuat sampah menjadi berharga yakni melakukan daur ulang dan membuatnya menjadi barang layak pakai.

"Upaya daur ulang sampah jadi barang layak jual seperti mengubah plastik minuman kemasan menjadi tas, dan dompek yang unik. Untuk bisa mengubah plastik bekas minuman kemasan dibutuhkan keterampilan menjahit dan juga bungkus minuman yang sejenis. Hal itu dikarenakan jika bungkus minumannya berbeda, tas akan menjadi tidak menarik," sampai Swifanedi saat menunjukkan etalase yang berisi pernak-pernik hasil daur ulang sampah plastik.

Selain plastik bekas minuman kemasan, dijelaskan Swifanedi, botol plastik bisa untuk dijadikan sebagai barang yang layak jual. Salah satu bentuk daur ulang limbah yang bisa dilakukan adalah mengubah botol plastik menjadi pot bunga.

BACA JUGA:Pemdes Bogor Baru Wacanakan Beli Armada Angkutan Sampah dari DD 2024

"Sampah juga bisa menghasilkan energi baru dan pupuk ketika dikelola dengan baik serta bernilai ekonomis jika dilakukan pengolahan di tingkat rumah tangga. Untuk itu kami berharap warga bisa melakukan pengolahan secara mandiri," ujar Swifanedi.

Dijelaskan Swifanedi, bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengurangi volume sampah dengan pengelolaan secara modern dan ramah lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan pemanfaatan sampah organik menjadi kompos di tempat pengelolaan sampah reuse, reduce dan recycle (TPS3R).

"Beberapa kecamatan sudah ada TPS3R, fungsinya untuk mengurangi kuantitas dan memperbaiki karakteristik sampah yang akan diproses lebih lanjut di TPST," kata Swifanedi.

Menurut Swifanedi, TPS3R dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Diantaranya, masyarakat dapat mengenal sampah berdasarkan jenis pengomposan sendiri, serta meningkatkan nilai tambah ekonomis.

"Kita berharap pemanfaatan TPS3R ini tidak hanya menjadi upaya penanggulangan sampah, melainkan juga meningkatkan produktivitas kegiatan lanjutan bagi masyarakat," papar Swifanedi.

Dia menjelaskan, pengoperasian dan pengelolaan TPS3R, memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar terlaksana secara efektif dan optimal. Selain pemerintah, anggota kelompok pemelihara dan pemanfaat TPS 3R juga perlu memberikan edukasi dan bimbingan kepada masyarakat.

"Utamanya memberikan edukasi tentang cara pengelolaan sampah yang baik dan benar, agar terbentuk kolaborasi yang besinergi antara pemelihara dan masyarakat," kata Swifanedi.

BACA JUGA:DLH Kepahiang Minta Pemdes Proaktif Tangani Persoalan Sampah

Pihaknya mengajak, masyarakat memberikan dukungan atas adanya TPS3R, antara lain dukungan dari hal-hal kecil dengan memulai memilah sampah organik dan non organik sejak dari rumah. Bahwa sejauh ini pengelolaan TPS3R yang ada di beberapa kecamatan belum beroperasi dengan maksimal, lantaran kelompok masyarakat pengelola belum memaksimalkan fungsi TPS3R itu sendiri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan