Nilai Ekspor Bengkulu Juli 2025 Naik 39,59 Persen

Infografis nilai ekspor Bengkulu per Juli 2025--DOK/RK

Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat nilai ekspor Bengkulu pada Juli 2025 berada di angka 3,93 juta USD. Angka ini menunjukkan tren peningkatan dibandingkan periode bulan sebelumnya.

Nilai ekspor di Juli 2025 mengalami peningkatan sebesar 39,59 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada Juni 2025 yang berada di angka 2,81 juta USD. Namun, jika dilihat dari periode tahun sebelumnya, ekspor Bengkulu di Juli 2025 masih mengalami penurunan drastis sebesar 71,84  persen. 

"Di Juli 2024 lalu, ekspor Bengkulu tercatat sebesar 13,94 juta USD," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, dalam rilis resmi statistik yang disampaikan pada Senin, 1 September 2025.

Secara kumulatif  (Januari-Juli 2025)  total nilai ekspor Provinsi Bengkulu mencapai 57,77 juta USD. Total nilai ekspor ini masih jauh dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 yang berada pada angka 107,55 juta USD. 

"Total nilai ekspor sepanjang Januari-Juli 2025 mengalami Penurunan sebesar 46,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Andil utama penurunan nilai ekspor disumbang oleh sektor Pertambangan dan lainnya," jelas Win Rizal. 

BACA JUGA:Optimalkan Layanan Bersalin, Pemkot Bengkulu Resmikan Gedung Baru RSTG

Pada Januari-Juli 2025, komoditas ekspor Bengkulu didominasi oleh sektor pertambangan dan lainnya yakni mencapai 50,26 juta USD, disusul sektor industri pengolahan sebesar 6,16 juta USD, serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebsar 1,36 juta USD. 

"Hasil industri pengolahan pada Januari–Juli 2025 turun 16,24 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 49,83 persen. Sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 5.019,72 persen," papar Win Rizal. 

Secara kumulatif, komoditas ekspor Provinsi Bengkulu pada Januari–Juli 2025 yang mengalami penurunan terbesar terdapat pada komoditas golongan olahan dari tepung dengan nilai ekspor sebesar 0,01 ribu USD atau mengalami penurunan 93,23 persen dibandingkan Januari-Juli 2024. 

Sementara itu, untuk komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah komoditas pada golongan binatang hidup dengan nilai ekspor sebesar 1,22 juta USD atau mengalami peningkatan sebesar 21.715,48 persen dibandingkan Januari-Juli 2024.

"Ekspor produk di sektor pertambangan dan lainnya yang turun sebesar 49,83 persen disumbang oleh menurunnya ekspor batubara. Sementara itu ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat 5.019,72 persen yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor serangga," ungkap Win Rizal. 

Jika dilihat dari pelabuhan muat, nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Januari-Juli 2025 yang melalui Pelabuhan Pulau Baai mencapai 50,17 juta USD (86,85 persen), melalui Pelabuhan Boom Baru (Sumatera Selatan) mencapai 5,89 juta USD (10,20 persen).

Lalu melalui pelabuhan Tanjung Priuk sebesar 0,27 juta USD (0,47 persen), melalui Soekarno Hatta mencapai 1,36 juta USD (2,35 persen), melalui pelabuhan lainnya mencapai 0,07 juta USD (0,13 persen), dan melalui Ngurah Rai mencapai 0,25 ribu USD (~0,00 persen). 

"Pada bulan Juli 2025, tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Bengkulu," tambah Win Rizal. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan