Menjelang Akhir Tahun, Inflasi di Bengkulu Naik

Infografis inflasi di Bengkulu per Agustus 2025--Ilustrasi

Radarkoran.com - Menjelang akhir tahun 2025, Badan Pusat Statsitik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat adanya kenaikan angka inflasi di Bengkulu. Tercatat, pada Agustus 2025, inflasi year-on-year (y-on-y) Provinsi Bengkulu sebesar 1,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,15. 

''Inflasi di Agustus 2025 sebesar 1,30 persen, naik dari Bulan Juli yang berada pada angka 1,01 persen,'' kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME. 

Win Rizal menjelaskan bahwa inflasi y-on-y terjadi karena kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Beberapa kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga tersebut, yakni makanan, minuman, dan tembakau naik 3,67 persen, pakaian dan alas kaki naik 1,56 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang naik 0,29 persen, kesehatan naik 1,27 persen, serta transportasi naik 0,11 persen.

''Sementara itu, dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, yaitu perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,16 persen dan kelompok pendidikan sebesar 8,90 persen,'' jelasnya. 

Beberapa komoditas yang dominan menyumbang inflasi y-on-y adalah bawang merah, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), santan segar, beras, minyak goreng, mobil, sepeda motor, ikan dencis, dan daging ayam ras.

Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi y-on-y meliputi sekolah menengah atas, bensin, angkutan udara, cabai merah, jeruk, kentang, cabai rawit, wortel, daging sapi, dan sampo.

Dari sisi bulanan, inflasi month-to-month (m-to-m) Agustus 2025 tercatat 0,10 persen, sedangkan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) mencapai 1,12 persen. 

Dari sisi bulanan, inflasi Agustus 2025 dipicu oleh beberapa komoditas seperti cabai merah, bawang merah, ikan dencis, beras, sigaret kretek mesin, telur ayam ras, terong, emas perhiasan, ikan asin teri, dan sigaret kretek tangan. 

''Sedangkan deflasi bulanan disumbang antara lain oleh angkutan udara, daging ayam ras, ayam hidup, tomat, bensin, ikan tongkol, santan segar, makanan hewan peliharaan, daun singkong, dan jeruk,'' sampai Win Rizal.

Ia menambahkan, adanya peningkatan angka inflasi menjelang akhir tahun adalah hal biasa terjadi setiap tahunnya, terutama menjelang pelaksanaan hari besar keagaman seperti Natal maupun tahun baru. Walaupun demikian, ia mengimbau pemerintah daerah menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadinya peningkatan yang signifikan. 

''Pemerintah daerah harus menyiapkan langkah strategis agar tidak terjadinya peningkatan yang tinggi,'' singkatnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan