Perum Bulog Rejang Lebong Optimis Serap 1.000 Ton Beras Petani
Areal persawahan yang ada di Rejang Lebong--GATOT/RK
Radarkoran.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu (Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang) optimistis dapat menyerap beras dapat mencapai 1.000 ton hingga akhir 2025.
Berdasarkan catatan Perum Bulog Cabang Rejang Lebong, hingga saat ini sebanyak 811 ton atau 81,1 persen dari target sebanyak 1.000 ton beras sudah terserap dari petani.
"Kami optimistis target 1.000 ton ini sampai akhir tahun nanti akan terpenuhi," kata Kepala Perum Bulog Cabang Rejang Lebong A Musalim Yudha.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena pada bulan November dan Desember mendatang masih akan ada musim panen padi terutama di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebong.
"Untuk gabah yang diserap dari petani bisa langsung diolah menjadi beras berkualitas yang siap untuk didistribusikan. Untuk beras yang kami serap akan dikemas dalam karung ukuran 50 kilogram dan selanjutnya dibawa ke gudang Bulog," sampai Musalim.
BACA JUGA:Perbaikan Jembatan Putus Dusun Sawah Rejang Lebong Dimulai
Ia menambahkan, penyerapan beras petani di wilayah kerja Bulog Cabang Rejang Lebong sepenuhnya berasal dari Kabupaten Lebong. Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang belum bisa menyumbangkan penyerapan karena harga beras di sana masih berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan, yaitu Rp12.000 per kilogram di gudang.
"Dari total 811 ton beras yang diserap Bulog Rejang Lebong, terdapat 200 ton yang dibeli langsung dalam bentuk gabah kering panen dari petani di Kabupaten Lebong. Selebihnya hampir 70 persen dibeli dari mitra Bulog yang ada di Kabupaten Lebong sudah dalam bentuk beras," tutur Musalim.
Lebih jauh, dalam upaya mengoptimalkan serapan beras petani, Perum Bulog Cabang Rejang Lebong juga menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah pelaku usaha penggilingan padi yang ada di Kabupaten Lebong.
"Bulog Rejang Lebong menaruh harapan besar pada kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah daerah hingga petani untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih kokoh di masa mendatang," tutup Musalim.