Legenda Rakyat Bengkulu, Penunggu Aur Sakti di Batu Kalung yang Tidak Boleh Diucap Namanya

SAKTI : Tempat keramat Aur Sakti dihuni sosok yang tidak boleh diucap namanya, terdapat di Desa Batu Kalung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.--RIAN/RK

"Orang-orang yang pertama kali datang, mengikuti petunjuk dari juru kunci. biasanya membawa minyak-minyak, bunga hingga ayam bewarnah putih campur kuning, dan menjalankan ritual mengungkapkan tujuan kedatangannya," ceritanya.

"Lalu, setelah keinginan tersebut terwujud, para peziarah akan datang kembali dengan membawa persembahan seperti hewan ternak berkaki 4, disembelih di bawah rumpun bambu, dimasak dan dimakan bersama-sama tepat di lokasi Aur Sakti," sambung Sarkawi melanjutkan ceritanya.

Selain tempat tumbuhnya rumpun bambu itu terasa dingin dengan hawa mistisnya, lokasinya juga berdekatan dengan makam masyarakat yang menambah kengerian tempat tersebut.

Pernah suatu ketika, lanjut Kades Sarkawi, ada 2 orang warganya, sebut saja Firdaus (40) dan Firmansyah (55) pernah mengalami kejadian aneh di tempat tersebut. 

Kala itu, 2 warga desanya mendatangi tempat keramat Aur Sakti, dengan tujuan mendapatkan nomor jitu (To***) untuk dipasangkan, agar mendapatkan keberuntungan.

Namun apa yang mereka inginkan, berbanding terbalik dengan yang diharapkan. Di mana pada malam itu, ke 2 warga tersebut yang tengah tertidur di bawah rumpun Aur Sakti, dengan berharap mendapatkan petunjuk melalui mimpi.

BACA JUGA:Hantu Curug Wakwir di Batu Kalung Suka Menculik Warga, Dikalahkan oleh Pemuda Imem Margagah, Begini Ceritanya

Namun tiba-tiba mereka berpindah tempat, mereka terbangun dari tidur di salah satu makam warga, yang meninggalnya karena melahirkan, tepat 3 hari sebelum malam tersebut. Menyadari hal itu, sontak membuat Firdaus dan Firmansyah lari terbirit-birit.

"Pernah ada kejadian aneh, ketika ke 2 warga kami posisi tidurnya berpindah tempat. Dari cerita itu, bisa disimpulkan tempat tersebut hanya memberikan petunjuk jika melakukan ritual sebelumnya. Bukan hanya iseng belaka," demikian Sarkawi mengakhiri cerita.

Mistis merupakan bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan kepada satu Tuhan yang dianggap meliputi segala hal dalam alam dan sistem keagamaan ini sendiri dari upacara-upacara yang bertujuan mencapai kesatuan dengan tuhan.

Dari aspek budaya, mistis merupakan pengetahuan yang tidak rasional atau tidak dapat dipahami rasio, maksudnya sesuatu hal yang memiliki hubungan sebab akibat yang terjadi tidak akan dapat dipahami rasio, dan memiliki bentuk pemikiran dan ekspresi tentang kebenaran yang mutlak di dalam suatu masyarakat. 

Ekspresi dan pemikiran yang tidak rasional ini kemudian membentuk suatu pola perilaku dalam kehidupan masyarakat serta menjadi sebuah budaya.

Masih banyak cerita mengenai sosok penunggu Aur Sakti yang tak boleh disebutkan namanya itu. Termasuk sesajen yang akan menjadi penyambut utama bagi orang-orang yang ingin mengunjungi tempat itu.

Namun mengenai kepercayaan dan keyakinan, maka kita selaku mahluk Tuhan Yang Maha Esa, hendaknya meminta dan memohonlah kepada kepercayaan kita masing-masing.

Tag
Share