Potensi Kopi Rejang Lebong Ditawarkan ke Persatuan Bengkulu-Malaysia
Wabup Hendri saat menyambut kedatangan Wakil Presiden Persatuan Bengkulu-Malaysia (PBM), Datin Azilah Binti A. Kasak, beserta rombongan di Ruang Rapat Bupati pada Rabu, 19 November 2025--Gatot/RK
Radarkoran.com - Sebagai salah satu upaya meningkatkan sumber pendapatan daerah dari potensi yang dimiliki, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menawarkan potensi daerah berupa komiditas kopi, gula arena hingga sektor pariwisata kepada Persatuan Bengkulu-Malaysia (PBM).
Tawaran tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Rejang Lebong, Dr. Hendri, S.STP, M.Si, saat menyambut kedatangan Wakil Presiden Persatuan Bengkulu-Malaysia (PBM), Datin Azilah Binti A. Kasak, beserta rombongan di Ruang Rapat Bupati pada Rabu, 19 November 2025.
Didepan rombongan PBM yang terdiri dari lima perwakilan, yakni Datin Azilah Binti A. Kasak, Dato Yusuf Bin Husin, H. Husin Bin Sahi, H. Haris Bin Shamsuddin, dan Al Zahrin A. Kasah tersebut, Wabup Hendri menjelaskan jika Rejang Lebong memiliki berbagai sektor potensial dalam pengembangan perekonomian dan selama ini telah menompang perekonomian masyarakat.
"Kami memiliki tiga komoditas unggulan PDRB, yaitu pariwisata, kopi, dan gula aren, yang menjadi sektor andalan bagi perekonomian daerah," jelas Wabup Hendri.
BACA JUGA:DLH Rejang Lebong Imbau Masyarakat Tertib Kelola Sampah
Ia menambahkan, untuk komoditas kopi sendiri, Rejang Lebong dapat melakukan produksi kopi mencapai 200.000 ton per tahun dan nilai ekonomi mencapai Rp 10 triliun dengan rata-rata harga jual 50 ribu per kilogram.
"Kabupaten Rejang Lebong memiliki potensi kopi yang sangat besar, dan kita sedang merumuskan kebijakan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari komoditas kopi ini," ungkapya.
Lebih jauh dikatakan Wabup Hendri, walaupun saat ini belum ada pihak imvestor besar yang melakukan pengelolaan kopi di Rejang Lebong, pihaknya memberikan akses sebesar-besarnya bagi pihak-pihak yang ingin berinvestasi di daerah. Ia menyebut jika Rejang Lebong memiliki tiga eks HGU perkebunan seluas 7.000 hektare yang dapat dikembangkan. Sementara kebun kopi rakyat mencapai 50.000 hektare.
"Jika ada investor yang berminat, pemerintah daerah akan menyambut dengan karpet merah, memberikan kemudahan, kelancaran, dan jaminan keamanan," ujar Wabup Hendri.
Dalam pertemuan tersebut, Wabup Hendri turut memaparkan potensi lainnya yang ada di Rejang Lebong seperti pariwisata, pertanian, tambang, serta sumber energi panas bumi (geothermal).
Sementara itu, Datin Azilah Binti A. Kasak, Wakil Presiden PBM, menyatakan ketertarikan pada potensi kopi Rejang Lebong dan siap mempromosikan produk komoditas Rejang Lebong di Malaysia.
"Jika kopi Rejang Lebong bisa dikemas dalam botol dan dijelaskan manfaat kesehatannya, itu akan laku di Malaysia. Masyarakat kami sangat menyukai minuman yang berkhasiat untuk kesehatan badan," ujar Azilah.