Pegang Tangan dan Cium Kening Siswi: Oknum Guru Olahraga di Kepahiang Dinonaktifkan
Ilustrasi korban pelecehan oknum guru olahraga --FOTO/TANGKAPAN LAYAR
Radarkoran.com-Oknum guru olahraga di salah satu SMA di Kabupaten Kepahiang, saat ini telah dinonaktifkan dari tugasnya. Oknum guru honorer tersebut, dinonaktifkan lantaran diduga telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadap salah satu siswinya sendiri.
Plt. Kepala Sekolah SMA yang dimaksud, YD membenarkan adanya peristiwa ini. Menurut Kepsek, oknum guru yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari tugasnya sejak beberapa hari yang lalu, tepatnya setelah pihak sekolah mengetahui perbuatan tercela tersebut.
Dijelaskan Kepsek, siswi malang yang menjadi korban oknum guru olahraga ini, merupakan pelajar yang masih duduk di bangku kelas 11.
BACA JUGA: Bocah Korban Dugaan Pencabulan Sering Merasa Ketakutan: Ini yang Dilakukan DPPKBP3A Kepahiang
Diceritakannya, kejadian ini bermula pada saat oknum guru tersebut bersama dengan beberapa pelajar lainnya (termasuk korban), berangkat ke Jakarta untuk melakoni pertandingan Futsal. Keberangkatan oknum guru tersebut bersama dengan beberapa siswi di sekolahnya ini, bukan atas dasar membawa nama sekolah, melainkan untuk membela club futsalnya.
Namun karena ini merupakan salah satu langkah bagi para siswi tersebut untuk mengukir sebuah prestasi, maka pihak sekolah memberikan izin kepada mereka termasuk juga kepada oknum guru tersebut, yang dalam club ini bertindak sebagai seorang pelatih.
Namun sayangnya, amanah untuk menjaga para siswi ini, tidak dijalankan dengan baik oleh yang bersangkutan. Sebab salah satu siswi binaannya, mengaku telah menjadi korban tindakan yang tidak terpuji.
Kepsek sendiri, baru mendapatkan informasi ini dari salah satu pelatih lainnya yang juga ikut berangkat dalam event itu. Terkejut bukan kepalang, mendapatkan informasi ini, ia kemudian langsung meminta klarifikasi dari kedua belah pihak.
Berdasarkan kesaksian masing-masing, keduanya mengakui bahwa memang informasi itu benar adanya. Namun dijelaskan Kepsek, tindakan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut, tidak sampai merenggut mahkota korban sebagai seorang perempuan.
"Jadi kita sudah panggil keduanya, baik korban dan juga oknum guru mengakui bahwa peristiwa itu benar adanya. Berdasarkan informasi yang kami terima, oknum guru tersebut sudah ada melakukan tindakan memegang tangan dan mencium kening korban," ujar Kepsek.
BACA JUGA:Kepergok Cabuli Anak Bawah Umur, Seorang Pria Tewas Digebuk Massa
Kejadian ini sendiri lanjut Kepsek, terjadi pada saat keduanya pergi membeli beberapa peralatan, untuk kebutuhan pertandingan futsal tersebut. Dari apartemen yang digunakan oleh tim, keduanya saat itu pergi dengan menggunakan jasa grab.
Apartemen ini sendiri, juga digunakan secara bersama-sama oleh pelajar lain yang tergabung di dalam tim tersebut.