Harga Cabai Rawit Rp 40 Ribu/ Kilogram, Petani Desa Suro Muncar Tersenyum

PANEN : Petani cabai rawit di Desa Ujan Mas saat ini merasakan keberkahan dengan harga yang terus mulai naik--IYUS/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Tingginya harga Cabai Rawit diangka Rp 40 ribu/ kilogram di pasaran menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah petani di Desa Suro Muncar Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Harga Cabai Rawit yang mengalami kenaikan, tak ayal membuat petani tersenyum, karena mereka ikut meraup keuntungan yang lumayan dibanding saat harga turun anjlok.

Seperti diungkapkan, Idrus petani dari Desa Suro Muncar, sekarang harga Cabai Rawit mengalami kenaikan diangka Rp 40 ribu/ kilogram. Dengan harga Cabai Rawit yang mengalami kenaikan, membuat sejumlah petani cabai rawit tersenyum. 

"Alhamdulillah harga cabai rawit mengalami kenaikan menjadi Rp 40 ribu/ kilogram. Dengan itupula bisa membuat kita merasa tersenyum, lantaran bisa menikmati dari hasil kerja yang selama ini dilakukan. Dengan harga Cabai Rawit Rp 40 ribu/ kilogram, hasil penjualan saat ini meningkat empat kali lipat dari biasanya," ungkap Idrus kepada Radarkepahiang.bacakoran.co Minggu, 11 Februari 2024

Lanjut Idrus, saat harga normal Cabai Rawit di tingkat petani hanya di kisaran Rp 10.000 saja/ kilogram. Tapi saat ini tengkulak dan gudang berani membelinya dengan harga Rp 40 ribu/ kilogram dari petani.

BACA JUGA:Ini Penyebab Distribusi Air PDAM Tirta Alami Kepahiang Tersendat

"Musim sekarang kami dapat untung lebih besar. Biasanya cabai rawit dijua per kilogram tidak melebihi Rp 15 ribu, tapi sekarang bisa mencapai harga Rp 40 ribu per kilogram," lanjut Idrus

Berkah dari melonjaknya harga cabai ini dia rasakan sejak sepekan terakhir. Di lahan pertaniannya ditanami kurang lebih 2.000 batang cabai rawit, sekali melakukan panen sedikitnya 100 kilogram cabai rawit jenis kaliber didapatnya.

"Ini sudah panen ke empat kali. Yang dua kali pertama harganya normal dan baru dua yang terakhir ini ada kenaikan harga. Alhamdulillah ada untung lebih untuk beli pupuk," sampai Idrus

Menurutnya, terkait penyebab tingginya harga cabai rawit di pasaran, kemungkinan banyak petani cabai rawit di daerah lain mengalami gagal panen. Cuaca disebagian daerah penghasil cabai rawit masih berlangsung tidak menentu, membuat banyak lahan pertanian cabai rawit mengalami kekeringan dan mati.

BACA JUGA:Libur Panjang, Pengunjung Wisata Kabawetan Meningkat

"Alhamdulillah lahan pertanian di desa Suro Muncar masih subur dan pengairan sangat baik. Tidak ada serangan hama juga jadi hasil panen pun cukup memuaskan," ujar Idrus

Sementara itu, kondisi harga cabai besar dan rawit di pasar tradisional saat ini masih tinggi di kisaran Rp 60/ kilogram. Bahkan untuk jenis cabai jablay mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Tingginya harga cabai tersebut cukup merepotkan masyarakat terutama para pemilik usaha kuliner yang mengandalkan cabai sebagai bahan utamanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan