Bimas Islam Kemenag Kepahiang Dorong Penyuluh Agama Gencarkan Pendidikan Informal

PENDIDIKAN : Salah satu kegiatan pendidikan informasl yang diselenggarakan oleh penyuluh agama islam pada kantor urusan agama yang ada di dalam wilayah Kabupaten Kepahiang. --REKA/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepahiang, M. Ridwan, M.Ag mengajak setiap Kantor Urusan Agama (KUA) melalui penyuluh agama untuk mengencarkan pendidikan informal. Contohnya melaksanakan didikan subuh yang menjadi upaya dalam memaksimalkan pendidikan keagamaan pada anak sejak dini. 

Menurut Ridwan, kegiatan didikan subuh akan memberikan dampak yang sangat positif terhadap anak-anak dalam menuntut ilmu pendidikan agama sejak dini.

"Hal ini dibuktikan dengan anak-anak yang rajin ke masjid, khususnya di waktu subuh. Insya Allah melalui kegiatan didikan subuh ini, pendidikan ibadah terhadap anak sejak dini bisa terus berjalan secara maksimal, sebagai bekal mereka kelak beranjak remaja dan dewasa," sampai Ridwan.

Ridwan pun menyemangati para penyuluh yang menjalankan tugas, salah satunya dengan mengarahkan untuk mendidik para anak-anak usia dasar dalam mengikuti belajar salat, baca tulis Al-qur'an, hafalan ayat-ayat pendek, maupun ceramah.

BACA JUGA:Lewat Salat Duha, MIN 04 Kepahiang Bentuk Pribadi Pelajar Religius dan Disiplin

"Sejatinya, ilmu yang sesungguhnya itu adalah ilmu yang kita capai dengan mengharap keridhoan Allah, serta ilmu yang bermanfaat dan bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari," sampai Ridwan. 

Dia menjelaskan, bahwa didikan subuh merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat dalam mendidik anak-anak tentang ajaran agama islam. Didikan subuh juga merupakan sebuah kegiatan pendidikan islam yang sangat penting, sebagai media untuk membentuk karakter dan akhlak anak menjadi akhlak yang mulia.

"Program didikan subuh ini untuk menanamkan Aqidah Islamiyah sedini mungkin. Melatih hingga membina aqidah, seperti membiasakan salat subuh tepat pada waktunya, maupun ibadah-ibadah lainnya. Jadi, pembinaan akhlak secara terus menerus, Long Life Education, Uthlubul ‘Ilm minal Mahhdiy ilallahdiy dapat menembuhkan, mengembangkan, serta membina bakat, setidaknya belajar tampil di depan umum," paparnya.

Untuk diketahui, didikan subuh adalah sebuah program pendidikan agama dan kebudayaan yang biasanya diadakan pada pagi hari setelah salat subuh di masjid atau musala. Program ini berfokus pada pendidikan informal yang bertujuan untuk memberikan pemahaman agama kepada anak-anak, remaja, dan peserta lainnya.

BACA JUGA:SDN 18 Kepahiang Gelar Peringatan Isra Mikraj 1445 Hijriah

Acara didikan subuh biasanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti pembacaan ayat suci Al-quran, sari tilawah, azan, bacaan ayat pendek, rukun Islam, rukun iman, pembacaan mama nabi, malaikat, pidato, bacaan hadist, puisi Islam, dan doa harian. Peserta didikan subuh pun bisa berasal dari berbagai usia, termasuk santriwan/ti, murid TPA dan TPSA, siswa TK, SD, SMP, SMA, serta umum dan jemaah masjid/musala.

"Program didikan subuh memiliki dua tujuan utama. Pertama, memberikan pendidikan agama yang bervariasi kepada peserta, termasuk pemahaman tentang ajaran Islam dan praktik-praktik keagamaan. Kedua, melatih peserta untuk tampil dan berbicara di depan umum agar mereka dapat mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi, demikian Ridwan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan