Keluarga Siswi Salah Satu SMK di Curup yang Diduga Digilir 4 Pria Mengaku Ditekan

DITEKAN : Berdasarkan keterangan narasumber Radarkepahiang.bacakoran.co, keluarga siswi salah satu SMK di Curup yang diduga digilir oleh 4 pria mengaku ditekan, agar tidak menceritakan persoalan ini ke orang lain. --FOTO/ILUSTRASI - Tangkapan Layar Net

Radarkepahiang.Bacakoran.co - Nasib sangat malang menimpa seorang remaja yang masih duduk di bangku Kelas X salah satu SMK di Kabupaten Rejang Lebong (Curup) Provinsi Bengkulu. Dia diduga digilir oleh 4 orang pelaku, yakni 1 oknum kakak kelasnya bersama ketiga rekannya.

Atas kasus ini, keluarga korban sekuat tenaga berusaha mencari keadilan. Upaya mereka pun mendapatkan berbagai hambatan. Berdasarkan keterangan salah satu narasumber yang berhasil dihimpun Radarkepahiang.bacakoran.co, keluarga korban mengaku sempat mendapatkan tekanan dari berbagai pihak.

Tekanan yang dimaksud, keluarga korban ditekan supaya tidak menceritakan persoalan ini ke publik. Salah satunya tekanan ini datang dari pihak sekolah 

dengan dalih bisa berdampak membuat malu nama sekolah. Jika benar hal tersebut dilakukan pihak sekolah, tentu upaya itulah yang sejatinya memalukan.  

"Keluarga korban bercerita, bahwa mereka mendapatkan tekanan dari pihak sekolah, mereka ditekan menutupi kejadian tersebut. Bahkan, ada salah satu oknum guru yang mengatakan ke keluarga korban, cukup keluarganya saja yang malu, jangan sampai sekolah ikut malu jika menceritakan hal itu ke orang lain," papar narasumber Radarkepahiang.bacakoran.co yang masih belum mau disebutkan namanya, Sabtu 24 Februari 2024.

Padahal, masih berdasarkan penyampaian dari narasumber, kejadian memilukan ini bukan kehendak korban yang diduga mengalami pemer**saan tersebut. Dan sangat tidak benar jika pihak sekolah dan oknum guru dari sekolah korban, menyampaikan hal demikian kepada keluarga korban. Karena tentunya, ini dapat berdampak fatal terhadap mental korban maupun orang tuanya. 

BACA JUGA:Seorang Siswi SMK di Curup Bengkulu Diduga Diper**sa dan Digilir 4 Pelaku

"Harusnya pihak sekolah jangan memberikan tekana seperti itu. Karena kasus tersebut terjadi bukan keinginan korban. Sekolah harusnya ikut membantu mengungkap siapa pelaku dibalik kasus ini, agar para pelakunya bisa dihukum setimpal. Ya bagaimana pun harus membantu korban mendapatkan keadilan, bukan malah sebaliknya," sesalnya.

Supaya informasi ini berimbang, Radarkepahiang.bacakoran mencoba menghubungi Kepala SMK yang menjadi tempat korban bersekolah. 

Ketika dihubungi dan dikonfirmasi mengenai dugaan intimidasi dari pihak sekolah kepada keluarga korban, Kepala SMK bersangkutan dengan tegas menampik info tersebut. Karena menurutnya, tidak ada alasan bagi pihak sekolah mengintimidasi keluarga yang diduga korban, apalagi kejadian ini terkadi di luar jam sekolah. 

Apa lagi pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut juga bukan dari sekolahnya saja. 

"Kebetulan saya baru sampai dari Pekan Baru dan baru mendapatkan informasi kejadian tersebut. Untuk intimidasi kepada keluarga korban itu tidak ada, kan kejadiannya di luar sekolah. Bahkan salah satu guru kami juga ikut mendampingi siswi tersebut untuk melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib," tegas Kepala SMK bersangkuta menyampaikan via Whattshap, Sabtu 24 Februari 2024.

Dia melanjutkan, menurutnya tidak tepat kalau sekolah ikut andil dalam urusan tersebut, karena langkah hukum yang sudah diambil oleh keluarga korban merupakan langkah yang tepat. 

"Ya sangat tidak benar jika kami melakukan intimidasi, bahkan kami mendukung langkah keluarga korban untuk menempuh jalur hukum atas kejadian itu," demikian Kepala SMK bersangkutan menjelaskan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan