Target Investasi Bengkulu Tahun 2024 Naik Rp 22 Triliun

NAIK : Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Supran, SH, MH menyampaikan target investasi Bengkulu tahun 2024 naik Rp 22 Triliun.--GATOT/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran mengungkapkan bahwa realisasi investasi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2024 ini ditargetkan naik sampai dengan Rp 22 Triliun. 

Target investasi yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada diangka Rp 17,4 triliun. 

"Dari BKPM RI kita di target lebih besar lagi, dari Rp 17,4 triliun kemarin menjadi Rp 22 triliun. Ini luar biasa besar, dan ini juga jadi tugas dan tantangan kita bagaimana agar dapat mencapai angka tersebut," ungkap Supran saat diwawancarai pada Senin, 26 Februari 2024 usai menghadiri kegiatan di Kantor Gubernur Bengkulu. 

Selain target yang ditetapkan BKPM tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sendiri juga telah menetapkan target investasi daerah di tahun 2024 ini. Adapun target yang ditetapkan berada diangka Rp 7,5 triliun.

BACA JUGA:Sabar, NI PPPK Tahun 2023 Masih Berproses

Supran menyebut, dengan target yang ditetapkan tersebut menjadi tantangan tersendiri Pemprov Bengkulu dan jajaran untuk mencapainya. Hal ini mengingat di tahun 2023 lalu saja target yang ditetapkan BKPM RI tidak tercapai, dan hanya target daerah saja yang mampu dicapai. 

"Ditahun 2023 realisasi investasi kita Rp 8,1 triliun atau terealisasikan sekitar 111 persen (target daerah). Tapi untuk target BKPM Rp17,4 triliun tidak tercapai," sampai Supran. 

Lebih jauh disampaikan Supran, peluang investasi Bengkulu di tahun 2024 ini masih berfokus pada sektor perkebunan, kelistrikan, pertambangan dan sektor lainnya. 

"Realisasi investasi tidak hanya pada sektor yang baru saja, yng lama juga bisa jika ada penambahan modal," imbuhnya. 

Sementara itu, untuk potensi baru investasi di Bengkulu seperti adanya rencana kerjasama dengan pihak Korea Selatan dan Malaysia, Supran menyebut hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut. Namun pihaknya ootimis sektor potensial investasi di Bengkulu dapat dimanfaatkan. 

"Prinsipnya seluruh ada potensi, baik dari perkebunan, perikanan, kelistrikan dan lainnya. Tinggal tergantung dari pihak pengusaha yang melihat sektor mana yang lebih menguntungkan," kata Supran. 

Kedepannya, Supran mengharaokan adanya hilirisasi disektor perkebunan, sebagai contoh adanya pemanfaatan produk turunan dari CPO (crude palm oil) yang memiliki potensi investasi.

BACA JUGA:Ribuan Masjid Ramah Akan Dapat Bantuan Kemenag 2024, Ini 5 Kategorinya

"Turunan dari CPO itu kan banyak sekali, dan kita harapkan hal demikian dapat mendongkrak investasi di Bengkulu. Tapi kembali lagi ke pelaku usahanya, kalau mereka memandang ini ada potensi untuk menambah keuntungan, tentu mereka akan berminat," papar Supran. 

Tag
Share