Bunga Bangkai Setinggi 3,5 Meter Akan Mekar Sempurna Pekan Depan di Kepahiang

TUMBUH : Puspa langka Amorphophallus titanum gigas yang tumbuh di lahan taman konservasi puspa langka Kabupaten Kepahiang yang diprediksi mekar bersamaan pada pekan depan.--REKA/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Taman konservasi Lembaga Peduli Puspa Langka (LP2L) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyambut anggota keluarga baru jenis bunga bangkai Amorphophallus titanum gigas. Bunga jenis ini adalah salah satu bunga bangkai tergolong raksasa dibandingkan jenis bunga bangkai lainnya.

Bonggol bunga ini bisa mencapai berat 70 Kilogram, tingginya juga bisa mencapai 4 meter, jaraknya hanya 30 meter dari jalan raya Kepahiang-Bengkulu, tepatnya di Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang. Ketua LP2L Kepahiang, Holidin mengatakan, Amorphophallus titanum gigas tersebut diprediksi akan mekar sempurna pada 28 Maret 2024.

"Amorphophallus titanum gigas siap mekar ditaman konservasi Kabupaten Kepahiang, hanya berjarak 30 meter dari jalan raya. Kini tingginya baru 3,5 meter dan diprediksi akan mekar sempurna pada 28 Maret 2024," jelas Holidin, Kamis 21 Maret 2024.

Lanjut dijelaskan Holidin, keberadaan puspa langka di taman konservasi ini memang dijaga kelestariannya dan ada berbagai jenis bunga puspa langka yang sering kali tumbuh secara alami maupun dibudidaya secara khusus demi menjaga kelestariannya. Seperti diketahui, bunga bangkai memerlukan waktu relatif lama sekitar 3 atau 4 tahun untuk sekali pembungaan.

BACA JUGA:Di Kepahiang, Bunga Bangkai dan Bunga Rafflesia Mekar Bersamaan

"Namun, setelah masa mekarnya lewat sekitar tujuh hari bunga bangkai akan layu dan kembali mengulangi siklus hidupnya," kata Holidin.

Untuk diketahui, Bunga Bangkai memiliki ciri khas yang berbeda dengan kebanyakan jenis bunga lain karena memancarkan aroma busuk seperti bau bangkai. Sangat berbeda dengan kebanyakan jenis bunga lain yang berbau harum. 

Soal ukuran, Bunga Bangkai memiliki postur besar dan merupakan bunga tertinggi di dunia.Kelestarian bunga bangkai juga menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya dan kelestarian makhluk hidup lainnya. Dari sisi ilmu pengetahuan, bunga bangkai juga sangat menarik, karena itu kemunculan perbungaannya (fase generatif) tidak pernah bersamaan dengan kemunculan daun (fase vegetatif).

BACA JUGA:CJH Dapat Ajukan Permohonan Pendampingan dan Penggabungan Mahram

Bunga bangkai (Amorphophallus) mengalami dua fase dalam hidupnya yang berlangsung secara bergantian dan terus menerus, yakni fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif di atas umbi bunga bangkai tumbuh batang tunggal dan daun yang mirip daun pepaya. Hingga kemudian batang dan daun menjadi layu menyisakan umbi di dalam tanah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan