Dinsos Kepahiang Segera Bertindak, Banyak Laporan Usai Kejadian di Simpang Kota Bingin

BANTU : Dinsos Kabupaten Kepahiang saat asesmen di Kecamatan Bermani Ilir beberapa waktu yang lalu.--RIAN/RK

Radarkoran.com - Usai kejadian beberapa hari lalu di Desa Simpang Kota Bingin, di mana ada tersangka yang terindikasi memiliki riwayat dengan gangguan kejiwaan melakukan penganiayaan berat terhadap Rodes yang berdomisili di Kabupaten Rejang Lebong sampai tewas, menimbulkan ketakutan tersendiri di tengah-tengah masyarakat, khususnya di kawasan Kecamatan Ujan Mas dan Merigi.

Bagaimana tidak, sebagai akibat perbuatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang kebanjiran laporan.

 Hal itu disampaikan Kepala Dinsos Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd. Menurutnya, sejak peristiwa pembacokan itu terjadi, Dinsos sudah menerima laporan dari masyarakat terkait adanya ODGJ yang kerap berkeliaran, sehingga dikhawatirkan membahayakan keamanan masyarakat.

"Sudah ada beberapa laporan yang masuk, rata-rata laporan ini lantaran masyarakat khawatir banyak ODGJ yang berkeliaran di kawasan tempat tinggal mereka. Kekhawatiran masyarakat tidak lepas dari kejadian di Desa Simpang Kota Bingin beberapa hari yang lalu," ujar Helmi, Selasa 26 Maret 2024.

BACA JUGA:Makan Otak Korban dan Tangan Putus, Pengakuan Tersangka Pembacok Warga Simpang Kota Bingin Kepahiang

Menanggapi laporan ini, Helmi menyampaikan, pihaknya akan melakukan pantauan langsung ke lokasi sebagaimana yang dilaporkan, memeriksa setiap ODGJ yang bersangkutan. Meski demikian, Helmi juga berharap ada pengertian masyarakat, sebab waktu dan personel yang dimiliki Dinsos Kepahiang jumlahnya terbatas, sehingga tidak bisa dilakukan secara serentak.

Namun dengan keterbatasan jumlah personel, Helmi memastikan bahwa pihaknya dari Dinsos Kepahiang siap menindak lanjuti semua laporan masyarakat, terutama pada pelayanan pada jam kerja. Kemudian setiap asesmen untuk ODGJ juga dipastikan akan berlanjut hingga rehab ke RSKJ. 

Bukan hanya pihak Dinsos sambungnya, penanganan ODGJ yang rata-rata mengalami residivis mental ini, juga merupakan tanggung jawab dari keluarga yang bersangkutan. ODGJ papar Helmi, butuh penanganan dari semua pihak.

"Mengingat jumlah personel dan waktu kita terbatas, makanya kami belum bisa mengatasi semua keluhan, tapi kami akan segera tanggapi semuanya," ujar  Helmi.

BACA JUGA:Makan Otak Korban dan Tangan Putus, Pengakuan Tersangka Pembacok Warga Simpang Kota Bingin Kepahiang

Sementara itu, menanggapi peristiwa pembacokan oleh terduga ODGJ di Simpang Kota Bingin, Helmi menyampaikan keprihatinannya, serta mengingatkan agar orang-orang sekitar yang berdekatan dengan ODGJ untuk tidak mengusiknya supaya bisa menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

"Kami sangat prihatin atas kejadian itu. Kakanya kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang khususnya, agar tidak mengusik setiap ODGJ," demikian Helmi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan